http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
DAN BINASALAH
YAHUDI. .. !! !(*)
(Nubuwat1 Kehancuran Bangsa Biadab Yahudi
Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah yang Shahih)
Wahai putera-putera kera dan babi...
Para pembunuh Rasul Alloh dan para Nabi...
Dirikanlah terus dan bangunlah kehancuranmu di tanah
muqoddas
Kau jemput kebinasaanmu dengan hujaman lemparan
batu cadas
Tinggikanlah bangunanmu sesuka hatimu
Sesungguhnya kehancuranmu akan menimpamu
Tidak lama lagi waktumu akan tiba untuk merana
Dan ketetapan Alloh pastilah terlaksana
Untuk saudara-saudaraku yang terbakar oleh kemarahan
karena Alloh
Melihat saudara-saudara muslimin yang dibantai di bumi
Alloh
Oleh bangsa keturunan kera dan babi yang dilaknat oleh
Alloh
Bersabarlah... karena sesungguhnya kemenangan itu ada
di tangan Alloh
Yang akan diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang
berjuang di jalan Alloh
1(*) Disusun dari beberapa sumber oleh Abu Salma al-Atsari.
Sengaja kami pilih kata Nubuwat daripada kata ramalan,
karena kata nubuwat lebih sesuai dan pantas daripada
penggunaan kata ramalan. Kata ramalan seringkali
berasosiasi dengan klenik, khurofat, takhayul ataupun
metafisika. Sedangkan nubuwat maka asosiasinya adalah
dengan wahyu : al-Qur’an atau as-Sunnah yang shahih.
-2 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
-3 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Nubuwat al-Qur’an tentang kebinasaan Bangsa
Yahudi
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin yang
dimuliakan Alloh...
Berbesar hatilah, karena Alloh Azza wa Jalla berfirman:
“Dan Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil
dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi Ini dua kali
dan pasti kamu akan menyombongkan diri
dengan kesombongan yang besar". Maka
apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan)
itu, kami datangkan kepadamu hamba-hamba
kami yang mempunyai kekuatan yang besar,
lalu mereka merajalela di kampung-kampung,
-4 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian kami berikan kepadamu giliran
untuk mengalahkan mereka kembali dan kami
membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan kami jadikan kamu kelompok
yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka
(kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan
apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan mukamuka
kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai. Mudah-mudahan
Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya)
kepadamu; dan sekiranya kamu kembali
kepada (kedurhakaan) niscaya kami kembali
(mengazabmu) dan kami jadikan neraka
Jahannam penjara bagi orang-orang yang
tidak beriman.” (QS al-Israa’ : 4-8)
Berkata Syaikhuna Salim bin ‘Ied al-Hilaly
Hafizhahullahu wa Nafa’allahu bihi mengenai ayat ini :
Pertama : Ayat ini menegaskan terjadinya dua
kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israil. Sekiranya
dua kerusakan yang dimaksud sudah terjadi pada masa
lampau, maka sejarah telah mencatat bahwa Bani Israil
telah berbuat kerusakan berkali-kali, bukan hanya dua
-5 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
kali saja. Akan tetapi yang dimaksudkan di dalam Al-
Qur’an ini merupakan puncak kerusakan yang mereka
lakukan. Oleh karena itulah Alloh mengirim kepada
mereka hamba-hamba-Nya yang akan menimpakan
azab yang sangat pedih kepada mereka.
Kedua : Dalam sejarah tidak disebutkan kemenangan
kembali Bani Israil atas orang-orang yang menguasai
mereka terdahulu. Sedangkan ayat di atas menjelaskan
bahwa Bani Israil akan mendapatkan giliran
mengalahkan musuh-musuh yang telah menimpakan
azab saat mereka berbuat kerusakan yang pertama.
Alloh mengatakan : “Kemudian kami berikan
kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka
kembali.”
Ketiga : Sekiranya yang dimaksudkan dengan dua
kerusakan itu adalah sesuatu yang telah terjadi,
tentulah tidak akan diberitakan dengan lafazh idza,
sebab lafazh tersebut mengandung makna zharfiyah
(keterangan waktu) dan syarthiyah (syarat) untuk
masa mendatang, bukan masa yang telah lalu.
Sekiranya kedua kerusakan itu terjadi di masa lampau,
tentulah lafazh yang digunakan adalah lamma bukan
idza. Juga kata latufsidunna (Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan), huruf laam dan nuun
berfungsi sebagai ta’kid (penegasan) pada masa
mendatang.
Keempat : Demikian pula firman Alloh : “dan Itulah
ketetapan yang pasti terlaksana” menunjukkan
sesuatu yang terjadi pada masa mendatang. Sebab
tidaklah disebut janji kecuali untuk sesuatu yang belum
terlaksana.
-6 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Kelima : Para penguasa dan bangsa-bangsa yang
menaklukan Bani Israil dahulu adalah orang-orang kafir
dan penyembah berhala. Namun bukankah Alloh
Subhanahu wa Ta’ala telah mengatakan dalam ayat di
atas : “kami datangkan kepadamu hambahamba
kami yang mempunyai kekuatan
yang besar”. Sifat tersebut mengisyaratkan bahwa
mereka itu adalah orang-orang yang beriman, bukan
orang-orang musyrik atau penyembah berhala.
Pernyertaan kata “kami” dalam kalimat di atas sebagai
bentuk tasyrif (penghormatan). Sementara kehormatan
dan kemuliaan itu hanyalah milik orang-orang yang
beriman.
Keenam : Dalam aksi pengerusakan kedua yang
dilakukan oleh Bani Israil terdapat aksi penghancuran
bangunan-bangunan yang menjulang tinggi (gedung
pencakar langit). Sejarah tidak menyebutkan bahwa
pada zaman dahulu Bani Israil memiliki bangunanbangunan
tersebut.
Kesimpulan : Hakikat dan analisa ayat-ayat di atas
menegaskan bahwa dua aksi pengerusakan yang
dilakukan oleh Bani Israil akan terjadi setelah turunnya
surat al-Israa’ di atas.
Realita : Sekarang ini bangsa Yahudi memiliki daulah
di Baitul Maqdis. Mereka banyak berbuat kerusakan di
muka bumi. Mereka membunuhi kaum wanita, orang
tua, anak-anak yang tidak mampu apa-apa dan tidak
dapat melarikan diri. Mereka membakar tempat isra’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan merobekrobek
kitabullah. Mereka melakukan kejahatan di
-7 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
mana-mana hingga mencapai puncaknya. Mereka
menyebarkan kenistaan, kemaksiatan, kehinaan,
pertumpahan darah, pelecehan kehormatan kaum
muslimin, penyiksaan dan pelanggaran perjanjian.
Jadi, aksi pengerusakan yang kedua sedang
berlangsung sekarang dan telah mencapai titik klimaks
dan telah mencapai puncaknya. Sebab tidak ada lagi
aksi pengerusakan yang lebih keji daripada yang
berlangsung sekarang.
Adakah aksi yang lebih keji daripada membakar rumah
Alloh?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih jahat daripada
merobek-robek kitabullah dan menginjak-injaknya?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih sadis daripada
membunuhi anak-anak, orang tua dan kaum wanita
serta mematahkan tulang mereka dengan bebatuan?
Adakah aksi pengerusakan yang lebih besar daripada
pernyataan perang secara terang-terangan siang dan
malam melawan Islam dan para juru dakwahnya?
Sungguh demi Alloh, itu semua merupakan aksi
pengerusakan yang tiada tara!!!
Lalu Alloh Azza wa Jalla melanjutkan firman-Nya :
“dan untuk membinasakan sehabis-habisnya
apa saja yang mereka kuasai”.
Artinya, hamba-hamba Alloh kelak akan meruntuhkan
apa saja yang dibangun dan dikuasai oleh bangsa
Yahudi. Mereka akan menggoyang benteng Yahudi dan
meluluhlantakkan serta meratakannya dengan tanah.
-8 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Sebelumnya, tidak pernah disaksikan bangunanbangunan
menjulang tinggi di tanah Palestina kecuali
pada masa kekuasaan Zionis sekarang ini. Gedunggedung
pencakar langit dan rumah-rumah pemukiman
dibangun di setiap jengkal tanah Palestina yang
diberkahi.
Kami katakan kepada mereka : Dirikanlah terus wahai
anak keturunan Zionis, tinggikan bangunan sesukamu!
Sesungguhnya kehancuran kalian di situ dengan izin
Alloh. Dan tak lama lagi kalian akan luluh lantah dan
tertimpa bangunan kalian itu! Dan Alloh takkan
memungkiri janjinya : “dan Itulah ketetapan yang
pasti terlaksana”.
Penguasaan Masjidil Aqsha tidak disebutkan pada kali
yang pertama dan disebutkan pada kali yang kedua.
Sebab penguasaan Masjidil Aqsha oleh kaum muslimin
akan berakhir. Kalaulah belum berakhir berarti
penguasaan yang kedua merupakan lanjutan dari yang
pertama. Akan tetapi berhubung penguasaan Masjidil
Aqsha yang pertama akan berakhir, maka penguasaan
untuk yang kedua kalinya merupakan peristiwa baru.
Dan itulah realita yang terjadi! Penguasaan pertama
telah berakhir sesudah bangsa Yahudi menguasai al-
Quds serta beberapa wilayah tanah Palestina lainnya
dalam satu serangan yang sangat sporadis pada tahun
1967, orang-orang menyebutnya tahun kekalahan.
Sebelumnya pada tahun 1948 mereka sebut dengan
tahun kemalangan.
Penguasaan yang pertama berakhir disebutkan karena
adanya faktor penghalang yang menghalangi kaum
muslimin untuk menguasainya. Penghalang itu
merupakan musuh bagi Islam dan kaum muslimin. Dan
cukuplah Yahudi sebagai musuh bebuyutan yang sangat
-9 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
menentang Islam, kaum muslimin dan para pembela
Islam.
Maka kita harus membebaskan tanah kita yang
dirampas dan membuat perhitungan dengan mereka
serta menyalakan api kebencian terhadap mereka!!!
Sudah tergambar pada wajah mereka tanda-tanda
kemalangan dan kehinaan. Kaum muslimin akan
kembali menguasai Masjidil Aqsha –insya Allohsebagaimana
kaum salafus shalih menguasainya
pertama kali. Sebab kehancuran kedua yang telah
dijanjikan oleh Alloh dalam firman-Nya : “dan
apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan mukamuka
kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama”.
Kita sedang menanti peristiwa itu sebagai kebenaran
janji Alloh dan kebenaran berita-berita Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Pada hari itu kaum
muslimin bergembira dengan pertolongan dari Alloh
Azza wa Jalla.2
2 Disarikan dari “Jama’ah-Jama’ah Islamiyah Ditimbang
Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah” (terj. Al-Jama’at al-
Islamiyyah fi Dhou’il Kitaabi was Sunnah), karya Syaikh Salim
bin Ied al-Hilaly, pent. Ust. Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Imam
Bukhari, Jilid I, cet. I, Juni 2003, hal. 90-108.
-10 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Nubuwat as-Sunnah ash-Shahihah tentang
Kebinasaan Bangsa Yahudi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah
mengabarkan bahwa kaum muslimin akan berperang
melawan bangsa Yahudi, beliau Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bersabda :
“Tidak akan tiba hari kiamat sehingga kaum muslimin
berperang melawan Yahudi. Sampai-sampai apabila
orang Yahudi bersembunyi di balik pepohonan atau
bebatuan, maka pohon dan batu itu akan berseru,
‘wahai Muslim, wahai hamba Alloh, ini orang Yahudi
ada bersembunyi di balikku, kemarilah dan bunuhlah
ia.’ Kecuali pohon Ghorqod, karena ia adalah pohon
Yahudi.” (Muttafaq ‘alaihi dari Abu Hurairoh
radhiyallahu ‘anhu).
Diriwayatkan oleh Syaikhaini (Bukhari dan Muslim) dari
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Kalian benar-benar akan membunuhi kaum Yahudi,
sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu,
maka batu itupun berkata, ‘wahai hamba Alloh, ini ada
Yahudi di belakangku, bunuhlah dia!’.”
Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa :
Pertama : Akan datang masa sebelum datangnya hari
kiamat bahwa kaum muslimin dan bangsa Yahudi akan
mengalami peperangan besar dan ini adalah suatu hal
yang pasti akan terjadi.
-11 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Kedua : Bangsa Yahudi akan dibantai oleh kaum
muslimin, dan hal ini terjadinya di bumi Palestina, dan
saat itu seluruh pepohonan dan bebatuan yang
dijadikan tempat persembunyian bangsa Yahudi akan
berseru memanggil kaum muslimin untuk membunuh
mereka, kecuali pohon Ghorqod.
Ketiga : Hal ini menunjukkan bahwa kemenangan
berada di tangan Islam dan kehinaan akan meliputi
bangsa Yahudi yang terlaknat dan terkutuk.
Keempat : Berkaitan dengan sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang diriwayatkan oleh
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma di atas,
dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda
“latuqootilunna” (Kalian benar-benar akan membunuhi
kaum Yahudi) yang disertai dengan lam dan nun
sebagai ta’kid (penegasan) akan kepastian hal ini.
Khithab (seruan) Nabi ini adalah kepada para sahabat,
hal ini menunjukkan secara sharih bahwa masa depan
adalah milik Islam saja –biidznillahi-, namun haruslah
dengan metode para sahabat Nabi dan kaum salaf yang
shalih.
Kelima : Berkaitan dengan sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairoh radhiyallahu ‘anhu di atas, dimana Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda tentang seruan
batu dan pohon : “Wahai muslim, wahai hamba
Alloh...” yang menunjukkan manhaj tarbawi
(pendidikan) ishlahi (pembenahan) yang ditegakkan di
atas manifestasi tauhid dan al-‘Ubudiyah
(penghambaan) yang merupakan cara di dalam
menegakkan syariat Islam di muka bumi dan
-12 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
melanggengkan kehidupan Islami berdasarkan manhaj
nabawi.3
3 Dipetik secara ringkas dan bebas dari artikel yang berjudul
Haditsu Qitaali al-Yahuudi Riwaayatan wa Dirooyatan, karya
Syaikh Ali Hasan al-Halabi, dalam Majalah al-Asholah, no. 30,
th. V, hal. 7-8.
-13 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Tha`ifah al-Manshurah adalah Pembebas Negeri
Syam al-Muqoddasah
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memberkahi negeri
Syam di dalam kitab-Nya al-Majid (yang terpuji) di
dalam 5 ayat, sebagai berikut :
“Dan kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke
sebuah negeri yang kami Telah
memberkahinya untuk sekalian manusia.”
(QS al-Anbiyaa’ : 71)
“Dan (telah kami tundukkan) untuk Sulaiman
angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri
yang kami Telah memberkatinya. dan
adalah kami Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS al-Anbiyaa’ : 81)
-14 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
“Dan kami pusakakan kepada kaum yang telah
ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur
bumi dan bahagian baratnya yang Telah
kami beri berkah padanya. dan Telah
sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik
(sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan
kesabaran mereka. dan kami hancurkan apa
yang Telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan
apa yang Telah dibangun mereka.” (QS al-A’raaf :
137)
“Dan kami jadikan antara mereka dan antara
negeri-negeri yang kami limpahkan
berkat kepadanya, beberapa negeri yang
berdekatan dan kami tetapkan antara negerinegeri
itu (jarak-jarak) perjalanan. berjalanlah
kamu di kota-kota itu pada malam hari dan
siang hari dengan dengan aman.” (QS Sabaa` :
18)
“Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil
-15 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami
berkahi sekelilingnya.” (QS al-Israa` : 1)
Seluruh ayat di atas menunjukkan akan keutamaan dan
keberkahan negeri Syam, tidak diketahui adanya
perselisihan para ulama tafsir tentangnya. Negeri Syam
adalah negeri yang memiliki fadhilah (keutamaan)
dibandingkan negeri-negeri lainnya. Di negeri inilah
risalah-risalah kenabian banyak diturunkan, para rasul
banyak diutus dan menjadi tempat hijrah para Nabi
Alloh. Di dalamnya terdapat kiblat pertama kaum
muslimin, di-isra`kannya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
Salam. Di dalamnya Dajjal akan binasa di tangan al-
Masih ‘alaihi Salam, demikian pula Ya’juj dan Ma’juj
serta bangsa Yahudi akan binasa.
Namun negeri ini kini terampas dan terjajah, dirampas
dan dijajah oleh bangsa terburuk di muka bumi ini.
Namun penjajahan mereka atas bumi Palestina dan
Syam adalah penggalian kuburan bagi mereka sendiri.
Karena Nabi yang mulia telah memilih negeri ini
sebagai bangkitnya ath-Tha`ifah al-Manshurah
(golongan yang mendapat pertolongan) yang akan
membinasakan bangsa Yahudi dan membebaskan
negeri Syam dari kekuasaan mereka serta menegakkan
Islam sebagai agama yang haq.
Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjelaskannya
yang diuraikan oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied
al-Hilali :
Pertama : Hadits ‘Imran bin Hushain radhiyallahu
‘anhu : “Akan senantiasa ada segolongan dari umatku,
yang berperang di atas kebenaran, yang menampakkan
(kebenaran) terhadap orang-orang yang mencela
-16 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
mereka, hingga terbunuhnya orang yang terakhir dari
mereka, yaitu al-Masih ad-Dajjal.” (HR Abu Dawud :
2484; Ahmad : IV/329 dan IV/343; ad-Daulabi dalam
al-Kuna : II/8; al-Lalika`i dalam Syarh I’tiqod ‘Ushulis
Sunnah no. 169; dan al-Hakim : IV/450; dari jalan
Hammad bin Salamah, meriwayatkan dari Qotadah,
dari Mutharif).
Al-Hakim berkata : “Shahih menurut syarat Muslim”
dan Imam adz-Dzahabi menyepakatinya. Syaikh Salim
berkata : “Hadits ini sebagaimana yang dikatakan oleh
al-Hakim”.
Dan menyertai (tabi’) riwayat ini adalah riwayat dari
Abul ‘Alaa` bin asy-Syakhir dari saudaranya Mutharif,
dikeluarkan oleh Ahmad (IV/434), dan Syaikh Salim
berkomentar : “isnadnya shahih menurut syarat imam
yang enam.”
Kedua : Hadits Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu :
“Saat ini akan tiba masa berperang, akan senantiasa
ada segolongan dari umatku yang menampakkan
(kebenaran) di hadapan manusia, Alloh mengangkat
hati-hati suatu kaum, mereka akan memeranginya dan
Alloh Azza wa Jalla menganugerahkan kepada mereka
(kemenangan), dan mereka tetap dalam keadaan
demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum
mukminin itu berada di Syam, dan ikatan tali itu
tertambat di punuk kebaikan hingga datangnya hari
kiamat.” (HR Ahmad : IV/104; an-Nasa`i : VI/214-215;
Ibnu Hibban : 1617-Mawarid; al-Bazzar dalam Kasyful
Astaar : 1419; dari jalan al-Walid bin Abdurrahman al-
Jarsyi dari Jabir bin Nufair.)
Syaikh Salim berkata : “Dan isnad ini shahih menurut
syarat Muslim.”
-17 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Ketiga : Hadits Qurroh radhiyallahu ‘anhu : “Apabila
penduduk negeri Syam telah rusak, maka tidak ada lagi
kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada segolongan
dari umatku yang mendapatkan pertolongan, tidaklah
membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi
mereka hingga datangnya hari kiamat.” (HR at-Tirmidzi
: 2192; Ahmad : V/34; al-Lalika`i : 172; Ibnu Hibban :
61; al-Hakim di dalam Ma’rifatu ‘Ulumul Hadits hal. 2;
dari jalan Syu’bah bin Mu’awiyah bin Qurroh, dari
ayahnya secara marfu’)
Imam at-Tirmidzi berkata : “hadits hasan shahih.”
Syaikh Salim berkomentar : “Hadits ini shahih menurut
syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim).”
Keempat : Hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu
‘anhu yang memiliki dua lafazh yang berbeda, yaitu :
· Pertama : Beliau berkata, bersabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa
ada segolongan dari umatku yang
menampakkan (diri) di atas kebenaran, yang
senantiasa perkasa hingga hari kiamat.” (HR al-
Lalika`i di dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlis
Sunnah wal Jama’ah : 170).
· Kedua : Beliau berkata, bersabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam : “Akan senantiasa
penduduk Maghrib (barat) menampakkan
kebenaran hingga datangnya hari kiamat.” (HR
Muslim : XIII/68-Nawawi; Abu Nu’aim di dalam
al-Hilyah : III/95-96; as-Sahmi di dalam Tarikh
Jurjaan : 467; dan selainnya dari jalan Abu
Utsman al-Hindi).
-18 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Syaikh Salim berkomentar : “Iya, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam telah menjelaskan negeri al-Firqoh an-
Najiyah dengan penjelasan yang terang yang tidak ada
lagi keraguan padanya, dan beliau mengabarkan bahwa
negeri itu adalah Syam yang diberkahi dan penuh
kebaikan.”
Dan penjelasan Syaikh Salim al-Hilali di sini ditopang
oleh penjelasan berikut :
· Hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu yang
diriwayatkan oleh ‘Umair dari Malik bin
Yakhomir, Mu’adz berkata : “Dan mereka ini
(ath-Tha`ifah al-Manshurah) berada di Syam.”
Dan ucapan ini dihukumi marfu’ karena tidaklah
diucapkan dengan ra’yu (pendapat) dan ijtihad.
· Hadits Sa’ad di atas : “Akan senantiasa
penduduk Maghrib (barat) menampakkan
kebenaran hingga datangnya hari kiamat.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu
menukil dalam kitabnya Manaqib asy-Syam wa
Ahluhu (hal. 72-77) ucapan Imam Ahmad bin
Hanbal : “Penduduk Maghrib, mereka adalah
penduduk Syam.”
Syaikh Salim mengomentari : “Saya sepakat dengan
dua alasan : Pertama adalah, bahwa seluruh haditshadits
di atas menjelaskan bahwa mereka adalah
penduduk Syam. Kedua, bahasa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Salam dan penduduk Madinah tentang
“penduduk Maghrib (barat)” maksudnya adalah
penduduk Syam, karena mereka (penduduk Maghrib)
berada di barat mereka (Rasulullah dan para
sahabatnya), sebagaimana bahasa mereka tentang
-19 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
“penduduk Masyriq (timur)” adalah penduduk Nejed
dan Irak. Karena Maghrib (barat) dan Masyriq (timur)
adalah perkara yang nisbi (relatif). Seluruh negeri yang
memiliki barat maka bisa jadi merupakan bagian timur
bagi negeri lainnya dan sebaliknya. Dan yang menjadi
pertimbangan di dalam ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa Salam ini tentang barat dan timur adalah tempat
beliau mengucapkan hadits ini, yaitu Madinah.”
Kesimpulan : Negeri Syam adalah negeri ath-Tha`ifah
al-Manshurah yang akan menampakkan kebenaran,
tidaklah akan membahayakan mereka orang-orang
yang menyelisihi dan mencela mereka, mereka akan
mendapatkan kemenangan dari Alloh dan mereka tetap
dalam keadaan demikian sampai datangnya hari
kiamat. Ath-Tha’ifah al-Manshurah inilah yang akan
memenangkan Islam dan membebaskan negeri Syam
dari belenggu penjajahan bangsa Yahudi yang
terlaknat, dan merekalah yang akan membinasakan
bangsa Yahudi terlaknat ini.4
4 Disarikan dari artikel yang berjudul ath-Tha`ifah al-
Manshurah wal Bilaad al-Muqoddasah, karya Syaikh Abu
Usamah Salim bin Ied al-Hilali, dalam Majalah al-Asholah, no.
30, th, V, hal. 17-21.
-20 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Seruan Al-‘Allamah Ibnu Baz rahimahullahu wa
Qoddasallahu Ruuhahu Kepada Kaum Muslimin
Tentang Permusuhan Yahudi
Peperangan Islam
Wahai kaum muslimin di segala penjuru... wahai orangorang
Arab di seluruh tempat... wahai para pemimpin
dan penguasa...
Sesungguhnya peperangan yang terjadi antara bangsa
Arab dan Yahudi bukanlah peperangan ‘Arabiyah
belaka, perhatikanlah! Namun ia merupakan
peperangan Islamiyah ‘Arabiyah, peperangan antara
kekufuran dan keimanan, antara al-haq dan bathil dan
antara kaum muslimin dengan bangsa Yahudi.
Permusuhan Yahudi terhadap kaum muslimin di tanah
air dan pusat negeri mereka adalah suatu hal yang
telah ma’lum (ketahui) dan masyhur. Maka wajib bagi
setiap muslim di setiap tempat untuk menolong
saudara-saudara mereka yang teraniaya, berdiri di atas
barisan mereka dan membantu mereka di dalam
mengembalikan hak mereka yang terampas dari kaum
yang menganiaya dan menzhalimi mereka, dengan
segala kemampuan yang dimiliki : dari jiwa,
kehormatan, peralatan dan harta benda. Semuanya
menurut kesanggupan dan kemampuan yang
dimilikinya, sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla :
“jika mereka meminta pertolongan kepadamu
dalam (urusan pembelaan) agama, Maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali
-21 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
terhadap kaum yang Telah ada perjanjian
antara kamu dengan mereka”5 dan firman-Nya :
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan
apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya
dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang
diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai
mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk.”6
Sikap Yahudi di dalam memusuhi Islam dan Nabinya
Islam adalah suatu hal yang ma’lum dan masyhur.
Sejarah telah mencatatnya dan para perawi berita
sejarah saling menukilkannya. Bahkan, Kitab teragung
dan terbenar menjadi saksi atasnya, yaitu Kitabullah
yang tidak ada padanya kebatilan di tengah-tengahnya
dan tidak pula di belakangnya, yang diturunkan oleh
Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Alloh Ta’ala
berfirman : “Sesungguhnya kamu dapati orangorang
yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah
orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik.”7. Alloh Azza wa Jalla menegaskan di dalam
ayat yang mulia ini bahwa Yahudi dan orang-orang
musyrik itu adalah kaum yang paling keras
permusuhannya terhadap kaum mukminin...
5 QS al-Anfal : 72
6 QS at-Taubah : 29
7 QS al-Maa`idah : 82
-22 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Kewajiban Bersegera Untuk Berperang Di Jalan
Alloh
Wahai sekalian kaum muslimin dari bangsa Arab dan
selainnya... bersegeralah kalian untuk memerangi
musuh-musuh Alloh dari bangsa Yahudi, dan
berjihadlah di jalan Alloh dengan harta dan jiwa kalian,
yang demikian ini adalah lebih baik jika kalian
mengetahui.
Bersegeralah kalian untuk menjumpai surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi
muttaqin (orang-orang yang bertakwa), mujahidin dan
shobirin (orang-orang yang sabar).
Ikhlaskanlah niat hanya untuk Alloh, bersabarlah dan
kuatkanlah kesabaran kalian serta bertakwalah kepada
Alloh Azza wa Jalla niscaya kalian akan memperoleh
kemenangan yang besar atau syahid di jalan kebenaran
dalam rangka menumpas kebatilan. Ingatlah selalu
dengan apa yang diturunkan Rabb kalian Subhanahu di
dalam kitab-Nya yang mubin (jelas) tentang keutamaan
mujahidin dan janji Alloh atas mereka berupa derajat
yang tinggi dan tempat yang penuh kenikmatan
(surga).
Alloh Ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang
beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu
dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman
kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah
yang lebih baik bagimu, jika kamu
-23 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam
jannah yang mengalir di bawahnya sungaisungai;
dan (memasukkan kamu) ke tempat
tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah
keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi)
karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu)
pertolongan dari Allah dan kemenangan yang
dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang beriman.”8.
Dan firman-Nya Ta’ala : “Berangkatlah kamu baik
dalam keadaan merasa ringan maupun berat,
dan berjihadlah kamu dengan harta dan
dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.”9.
Dan firman-Nya Ta’ala : “Apakah (orang-orang)
yang memberi minuman orang-orang yang
mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam
kamu samakan dengan orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta
bejihad di jalan Allah? mereka tidak sama di
sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada kaum yang zhalim. Orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan
Allah dengan harta, benda dan diri mereka,
adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah;
dan Itulah orang-orang yang mendapat
8 QS ash-Shaff : 10-13
9 QS at-Taubah : 41
-24 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan
mereka dengan memberikan rahmat dari
padanya, keridhaan dan surga, mereka
memperoleh didalamnya kesenangan yang
kekal, Mereka kekal di dalamnya selamalamanya.
Sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar.”10.
Berharap Untuk Berangkat Berjihad
Wahai para mujahidin! Alloh Subhanahu telah
menjelaskan di dalam ayat ini keutamaan jihad dan
akibatnya yang terpuji bagi orang-orang yang beriman.
Yaitu berupa pertolongan dan kemenangan yang dekat
-di dunia- beserta surga dan keridhaan dari Alloh
Subhanahu serta kedudukan yang tinggi di akhirat.
Ayat yang kedua yaitu yang berbunyi :
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan
merasa ringan maupun berat” menunjukkan akan
kewajiban berangkat untuk berjihad bagi para pemuda
dan orang tua apabila diseru, dalam rangka
meninggikan kalimat Alloh dan melindungi negeri kaum
muslimin serta melawan musuh-musuh mereka.
Terlebih lagi apa yang dihasilkan jihad bagi kaum
muslimin berupa Izzah, kemuliaan, kebaikan,
keagungan, ganjaran yang besar dan tingginya kalimat
Alloh serta terpeliharanya keadaan umat, agama dan
keamanannya.
10 QS at-Taubah : 19-22
-25 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Telah datang penjelasan di dalam al-Qur’an al-Karim
ayat-ayat yang mulia tentang keutamaan jihad dan
dorongan untuk berjihad, dan janji kemenangan bagi
orang-orang mukmin dan kehancuran kaum kafir, yang
memenuhi hati seorang mukmin dengan semangat,
kekuatan, obsesi dan kejujuran untuk turun di medan
jihad, keberanian di dalam menyokong al-haq untuk
memenuhi janji Alloh, dan keimanan akan pertolongan-
Nya, serta harapan akan ganjaran di antara dua
kebaikan, yaitu kemenangan dan ghanimah (harta
rampasan perang) atau syahid di jalan kebenaran,
sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla :
“Katakanlah: "Tidak ada yang kamu tunggutunggu
bagi kami, kecuali salah satu dari dua
kebaikan, dan kami menunggu-nunggu bagi
kamu bahwa Allah akan menimpakan
kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya.
sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami
menunggu-nunggu bersamamu.”11 dan firman-
Nya Azza wa Jalla : “Hai orang-orang mukmin,
jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.”12.
Alloh Azza wa Jalla juga berfirman: “Dan kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang
beriman”13 dan firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala :
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya
11 QS at-Taubah : 52
12 QS Muhammad : 7
13 QS ar-Ruum : 47
-26 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sholat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar.”14 dan firman-Nya Ta’ala : “Hai orangorang
yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaanmu orang-orang
yang, di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan)
kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata
kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
besar lagi. sungguh Telah kami terangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu
memahaminya”15 sampai dengan firman-Nya : “Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka
bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat
bencana, mereka bergembira karenanya. jika
kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu
daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya
Allah mengetahui segala apa yang mereka
kerjakan”16.
14 QS al-Hajj : 40-41
15 QS Ali ‘Imraan : 118
16 QS Ali ‘Imraan : 120
-27 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Di dalam ayat-ayat ini terdapat at-tashrih (penjelasan
yang terang) dari Alloh Azza wa Jalla akan janji-Nya
kepada hamba-hamba-Nya berupa pertolongan dari
musuh-musuh mereka dan keselamatan dari tipu daya
mereka walau sebesar apapun kekuatan mereka dan
sebanyak apapun jumlah mereka. Karena
sesungguhnya Alloh Azza wa Jalla lebih kuat dari segala
kekuatan yang ada dan lebih mengetahui akan akibat
dari segala urusan dan Dia berkemampuan atasnya
serta Ia Maha Mengetahui seluruh amal-amal mereka.
Akan tetapi Alloh Azza wa Jalla mensyaratkan janji-Nya
ini dengan syarat yang besar, yaitu keharusan beriman
kepada-Nya, menolong agama-Nya dan beristiqomah di
atasnya dengan kesabaran dan kekuatan di dalam
bersabar. Barangsiapa yang melaksanakan syarat ini
niscaya Alloh akan memenuhi janji-Nya kepada mereka
dan Dia adalah jujur di dalam janji-Nya : “Allah Telah
berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak
akan memungkiri janji-Nya.”17. Dan barangsiapa
yang meremehkan syarat ini, atau tidak mau
mengangkat kepalanya (untuk memenuhi syarat ini),
maka dia tidaklah menghinakan melainkan dirinya
sendiri.
Maka sepatutnyalah bagimu wahai mukmin yang
mujahid, untuk banyak-banyak mentadabburi firman
Alloh Azza wa Jalla : “Jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya mereka
sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu”18, karena sesungguhnya di dalam ayat ini
–demi Alloh- terdapat suatu kalimat yang agung dan
17 QS az-Zumar : 20
18 QS Ali ‘Imraan : 120
-28 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
janji yang benar dari Yang Maha Merajai, Maha
Berkehendak dan Maha Mulia apabila engkau bersabar
di dalam memerangi musuhmu dan berjihad untuk
menghinakan mereka dengan tetap menegakkan takwa
kepada Alloh Azza wa Jalla, yaitu dengan
mengagungkan-Nya Subhanahu, mengikhlaskan
(semua amal) hanya untuk-Nya, menta’ati-Nya dan
Rasul-Nya serta berhati-hati dari hal-hal yang dilarang-
Nya dan Rasul-Nya, maka inilah hakikat takwa. Dan
bersabar di dalam jihad an-Nafsi (melawan hawa nafsu)
dan terus bersabar di dalam jihad terhadap musuhmusuh
(Alloh) adalah merupakan bagian dari takwa itu
sendiri...
Keutamaan Para Mujahidin di Sisi Alloh
Bertakwalah kalian kepada Alloh wahai sekalian kaum
muslimin dan mujahidin di medan pertempuran dan di
mana saja kalian berada... bersabarlah dan kuatkan
kesabaran kalian di dalam jihad terhadap jiwa kalian di
dalam ketaatan kepada Alloh dan menahan diri dari apa
yang diharamkan Alloh, dan jihad terhadap jiwa kalian
di dalam memerangi musuh dan menyerang sekutusekutu
mereka, dan bersabarlah di dalam mengemban
kesulitan-kesulitan di tengah medan pertempuran
dengan ketenangan di bawah kelebatan pesawatpesawat
tempur dan suara-suara yang memekikkan,
dan ingatlah bahwa para salaf kalian yang shalih dari
kalangan para Nabi dan Rasul serta para sahabat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam –semoga Alloh
meridhai mereka semua- serta siapa saja dari para
pengikut mereka dari mujahidin yang jujur, pada
mereka ada tauladan untuk kalian, dan pada mereka
terdapat pelajaran dan ‘ibrah.
-29 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Mereka sungguh telah banyak bersabar dan berjihad
dalam waktu yang panjang, maka Alloh membukakan
atas mereka negeri-negeri dan memberi petunjuk
kepada hamba-hamba Alloh melalui perantaraan
mereka, Alloh kokohkan mereka di atas bumi dan Alloh
anugerahkan kepada mereka kekuasaan dan
kepemimpinan dikarenakan keimanan mereka yang
agung, keikhlasan mereka kepada pelindung mereka
Yang Maha Mulia, kesabaran mereka di dalam medan
pertempuran dan mereka lebih mendahulukan Alloh
dan negeri akhirat ketimbang dunia dan segala
perhiasannya yang menipu.
Sebagaimana firman Alloh Azza wa Jalla di dalam Kitab-
Nya yang mulia : “Sesungguhnya Allah Telah
membeli dari orang-orang mukmin diri dan
harta mereka dengan memberikan surga
untuk mereka. mereka berperang pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
(Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah
di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan
siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
daripada Allah? Maka bergembiralah dengan
jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan
Itulah kemenangan yang besar.”19 dan firman-nya
Jalla Sya’nuhu : “Dan kami jadikan di antara
mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami
19 QS at-Taubah : 111
-30 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
ketika mereka sabar dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat kami.”20.
Dan telah shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bahwasanya beliau bersabda : “Ribath (berjagajaga
di perbatasan perang) sehari di jalan Alloh itu
lebih mulia daripada dunia dan seisinya, suatu tempat
bagian salah seorang diantara kalian di surga itu lebih
baik daripada dunia dan seisinya, dan perginya seorang
hamba di sore atau pagi hari di jalan Alloh itu lebih baik
daripada dunia dan seisinya.”
Dan telah shahih pula dari beliau bahwasanya beliau
ditanya : “Amal apakah yang paling utama?”, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Iman kepada
Alloh dan Rasul-Nya.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian
apa wahai Rasulullah?”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam menjawab : “Jihad di jalan Alloh.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Perumpamaan seorang mujahid di jalan Alloh –dan
Allohlah yang lebih tahu siapakah yang berjihad di
jalan-Nya- adalah sebagaimana orang yang berpuasa
dengan berdiri, dan Alloh menanggung bagi seorang
mujahid di jalan-Nya apabila Ia mewafatkannya maka
Ia masukkan dirinya ke dalam surga atau Ia
kembalikan ia dalam keadaan selamat dengan pahala
dan harta rampasan perang.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Barangsiapa yang mati dan tidak pernah berperang
ataupun terbetik di dalam dirinya untuk berperang,
maka ia mati di atas cabang kemunafikan.”
20 QS as-Sajdah : 24
-31 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam amalan apakah yang sepadan dengan
keutamaan jihad, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Salam bersabda kepada penanya tadi : “Apakah
engkau sanggup apabila seorang mujahid keluar
kemudian berpuasa tidak berbuka dan berdiri terus
tanpa lelah.”
Penanya itu berkata : “Siapakah gerangan yang
sanggup melakukan hal itu wahai Rasulullah?”, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab : “Adapun
seandainya engkau pun mampu melaksanakannya,
tetaplah tidak mencapai keutamaan mujahidin.”
Iman, Kewaspadaan dan I’dad (Persiapan)
Kekuatan yang Disanggupi
Bertakwalah kalian wahai sekalian kaum muslimin, dan
jujurlah di dalam berjihad melawan musuh-musuh Alloh
dan musuh kalian dari bangsa Yahudi dan sekutusekutu
mereka. Introspeksilah diri kalian dan
bertaubatlah kepada Rabb kalian atas segala hal yang
menyelisihi dien Islam dari mabda’ (prinsip), aqidah
dan perbuatan. Berbuat jujurlah ketika di medan
pertempuran, dan dahulukanlah Alloh dan negeri
akhirat. Dan ketahuilah bahwa pertolongan yang nyata
dan akibat yang terpuji bukanlah hanya untuk bangsa
Arab saja tanpa orang ‘ajam (non Arab), ataupun untuk
bangsa ‘ajam saja bukan untuk orang Arab. Juga bukan
pula untuk bangsa berkulit putih saja tanpa bangsa
kulit hitam dan sebaliknya.
-32 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Akan tetapi, pertolongan itu dengan izin Alloh adalah
milik orang-orang yang bertakwa kepada-Nya dan
mengikuti petunjuk-Nya, milik orang yang berjihad
melawan nafsunya di jalan Alloh dan orang yang
melawan musuh-Nya dengan kekuatan yang
disanggupinya. Sebagaimana Pelindung (Maula) mereka
memerintahkan hal ini di dalam firman-Nya Azza wa
Jalla : “Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi”21 dan firman-Nya : “Hai orang-orang
yang beriman, bersiap siagalah kamu”22 serta
Dia Azza wa Jalla menyeru Rasul yang terpercaya
‘alaihi Afdholu as-Sholati was Salam : “Dan apabila
kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
shalat bersama-sama mereka, Maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu dan menyandang senjata,
Kemudian apabila mereka (yang shalat
besertamu) sujud (telah menyempurnakan
serakaat),, Maka hendaklah mereka pindah
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh)
dan hendaklah datang golongan yang kedua
yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka denganmu, dan
hendaklah mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata. orang-orang kafir ingin
supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan
harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu
21 QS al-Anfaal : 60
22 QS an-Nisaa` : 71
-33 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu
meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu
mendapat sesuatu kesusahan Karena hujan
atau Karena kamu memang sakit; dan siap
siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah
menyediakan azab yang menghinakan bagi
orang-orang kafir itu”23.
Renungkanlah wahai saudaraku, perintah Alloh kepada
hamba-Nya ini untuk bersiap-siap melawan musuh
mereka dengan apa saja yang mereka sanggupi dari
kekuatan, kemudian renungkan pula perintah-Nya
kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan kaum
mukminin tatkala peperangan melawan musuh
berkecamuk dan dekat dengan mereka, supaya mereka
tetap menegakkan sholat dan menyandang senjata.
Dan bagaimana Alloh Subhanahu mengulang
perintahnya untuk memanggul senjata dan tetap
waspada supaya musuh mereka tidak menyerang
mereka tatkala mereka sedang sholat, agar engkau
tahu dengan demikian ini bahwa wajib bagi mujahidin
-baik pimpinan maupun prajurit- untuk tetap menaruh
perhatian terhadap musuh dan supaya waspada dari
kejahatan mereka. Juga supaya mereka bersiap-siap
dengan kekuatan apa saja yang mereka sanggupi, dan
tetap menegakkan sholat dan menjaganya dengan
tetap bersiap siaga di saat sedang melaksanakannya
(sholat) tatkala perang berkecamuk dan ketika
diperlukan.
Di dalam hal ini, tercakup antara sebab hissiyah
(inderawi/materi) dan ma’nawiyah (spirituil), dan ini
merupakan kewajiban bagi mujahidin di setiap zaman
23 QS an-Nisaa` : 102
-34 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
untuk bersifat dengan akhlak imaniyah, dan
beristiqomah di dalam ketaatan kepada Rabb mereka
serta meyakini bahwasanya pertolongan berada di
tangan-Nya bukan pada selainnya. Dan ini merupakan
sebab yang pertama, asas yang kokoh, pokok yang
agung, poros berputarnya pertolongan dan asasnya
keberhasilan dan kemenangan. Dan ini merupakan
sebab ma’nawi yang Alloh mengkhususkan bagi hambahamba-
Nya yang mukminin yang Alloh bedakan dari
lainnya serta Alloh janjikan dengan pertolongan apabila
mereka menegakkannya bersama dengan sebab kedua
(sebab materi, pent.) sebatas kemampuannya, yaitu
persiapan (i’dad) mereka di dalam melawan musuh
mereka dengan apa yang mereka sanggupi dari
kekuatan dan inayah yang berkaitan dengan
peperangan. Dan juga bersabar dan tetap di dalam
kesabaran di medan peperangan dengan senantiasa
waspada akan tipu daya musuh.
Dengan dua perkara ini (sebab ma’nawi dan
hissi/materi, pent.) maka akan terwujudlah pertolongan
dari Rabb mereka Azza wa Jalla sebagai keutamaan,
kemuliaan, rahmat dan kebaikan dari-Nya serta
pemenuhan janji-Nya dan pertolongan terhadap
kelompok-Nya.
Sebagaimana firman-Nya Azza wa Jalla : “dan kami
selalu berkewajiban menolong orang-orang
yang beriman” dan firman-Nya Ta’ala : “jika kamu
bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya
Allah mengetahui segala apa yang mereka
kerjakan”.
-35 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Menang Atau Syahid
Wahai mujahid! Engkau sesungguhnya sedang berada
di peperangan yang dahsyat bersama musuh yang
memiliki kedengkian yang luar biasa terhadap Islam
dan pemeluknya. Maka mantapkanlah dirimu di dalam
berjihad dan bersabarlah serta tetaplah di dalam
kesabaran. Ikhlaskanlah amalmu hanya untuk Alloh dan
mintalah pertolongan hanya kepada-Nya semata. Dan
bergembiralah dengan salah satu dari dua kebaikan
apabila engkau benar dengan hal yang demikian ini,
yaitu kemenangan, ghanimah dan akibat yang terpuji di
dunia dan akhirat, atau syahid, tempat yang penuh
kenikmatan, istana yang megah, sungai-sungai yang
mengalir dan bidadari yang cantik jelita di negeri yang
mulia.
Wahai bangsa Arab, janganlah kau menyangka bahwa
pertolongan atas musuhmu terkait karena kearabanmu,
namun sesungguhnya pertolongan itu terkait karena
keimananmu kepada Alloh, kesabaranmu di medan
pertempuran, keistiqomahanmu di dalam kebenaran,
taubatmu dari dosa-dosamu yang terdahulu dan
keikhlasanmu kepada Alloh pada seluruh amal-amalmu.
Maka berisitiqomahlah kamu pada hal ini (keikhlasan)
dan berpegangteguhlah dengan Islam yang shahih
yang hakikatnya adalah pengikhlasan hanya untuk
Alloh, istiqomah di atas syariat-syariat-Nya dan meniti
petunjuk Rasul dan Nabi-Nya Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa Salam di dalam peperangan, perdamaian
ataupun pada seluruh keadaan...24
24 Disarikan dari artikel yang berjudul Mauqifu al-Yahud minal
Islam wa Fadhlu al-Jihaad fi Sabilillahi, karya al-Imam Abdul
-36 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Aziz bin Baz rahimahullahu, dalam Majalah al-Asholah, no. 30,
th. V, hal. 45-58.
-37 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Kunci Mendapatkan Pertolongan dan
Kemenangan Dari Musuh Islam
Sungguh umat ini telah ditimpa semenjak lebih dari
setengah abad yang lalu oleh bencana yang
membinasakan, dan kebanyakan sebab ditimpanya
musibah ini adalah dikarenakan lalainya kaum muslimin
dari sebab-sebab bencana dan malapetaka ini. Alloh
Azza wa Jalla berfirman : “Katakanlah, (musibah)
itu adalah dari diri kalian sendiri” dan firman-Nya
: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
Maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu).”
Seandainya umat kita, pemimpin dan rakyatnya,
mentadabburi Kitabullah, mengamalkan hukum-hukum
dan hikmahnya, niscaya mereka akan mampu
mengambil sebab-sebab pertolongan dari musuhmusuh
mereka dan mereka akan mengetahui
sunnatullah atas makhluk-Nya yang tidak akan berubah
dan berganti seiring dengan perubahan waktu dan
pergiliran zaman.
Upaya mendapatkan pertolongan dari musuh-musuh
Alloh sebagaimana terdapat di dalam Kitabullah adalah
banyak sekali. Diantaranya adalah :
Pertama : Tauhid, Iman dan Amal Shalih
-38 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Sebagaimana dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala
: “Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa
dia sungguh- sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana
dia Telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang Telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benarbenar
akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. mereka tetap menyembahku-
Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. ”
Kedua : Barangsiapa yang menolong agama Alloh
niscaya Alloh akan menolongnya
Menolong agama Alloh adalah dengan cara
menegakkan syariat-syariat-Nya, ittiba’ (menauladani)
petunjuk Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Salam,
mewujudkan ubudiyah hanyalah milik Alloh,
menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dan mematikan
serta menumpas bid’ah-bid’ah dengan cara amar
ma’ruf nahi munkar dan jihad melawan musuh-musuh
Alloh di manapun mereka berada.
Menolong agama Alloh adalah dengan mentaati Alloh
dan Rasul-Nya, melaksanakan segala perintah Alloh dan
Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan Alloh dan
Rasul-Nya.
-39 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Alloh Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya Allah pasti
menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat
lagi Maha Perkasa” Dan barangsiapa yang diberi
pertolongan oleh Alloh, maka tiada seorangpun yang
dapat mengalahkannya.
Alloh Ta’ala berfirman : “Jika Allah menolong
kamu, Maka tak adalah orang yang dapat
mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan
kamu (Tidak memberi pertolongan), Maka
siapakah gerangan yang dapat menolong
kamu (selain) dari Allah sesudah itu?”
Ketiga : Kesabaran dan Ketakwaan merupakan
sebab pertolongan dan kemenangan dari Alloh
Alloh telah berjanji kepada orang yang bersabar dan
bertakwa dengan pertolongan, kemantapan dan
kemenangan serta mementalkan tipu muslihat musuhmusuhnya.
Alloh Ta’ala berfirman : “Ya (cukup), jika
kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka
datang menyerang kamu dengan seketika itu
juga, niscaya Allah menolong kamu dengan
lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan
Allah tidak menjadikan pemberian bala
bantuan itu melainkan sebagai khabar
gembira bagi (kemenangan)mu” Dan firman-Nya
: “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya
tipu daya mereka sedikitpun tidak
mendatangkan kemudharatan kepadamu.
-40 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa
yang mereka kerjakan.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Ketahuilah, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan, dan pertolongan itu bersama kesabaran,
dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Keempat : Setiap orang yang teraniaya dijanjikan
pertolongan oleh Alloh, apalagi jika ia seorang
mukmin yang bertakwa
Dan demikianlah, bahwa kezhaliman itu adalah
kegelapan dan Alloh telah mengharamkan kezhaliman
atas diri-Nya dan Ia jadikan haram pula atas makhluk-
Nya. Ia perintahkan untuk menolong orang yang
mazhlum (teraniaya) dan Ia jadikan do’anya mustajab
yang tidak ada antara dirinya dan diri Alloh hijab
(pembatas).
Alloh Ta’ala berfirman : “Telah diizinkan
(berperang) bagi orang-orang yang diperangi,
Karena Sesungguhnya mereka Telah dianiaya.
dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha
Kuasa menolong mereka itu” dan Alloh Ta’ala
berfirman : “Demikianlah, dan barangsiapa
membalas seimbang dengan penganiayaan
yang pernah ia derita Kemudian ia dianiaya
(lagi), pasti Allah akan menolongnya.”
Telah warid (datang) juga bahwasanya, sesungguhnya
Alloh pada hari kiamat mengqishash kambing
bertanduk yang menanduk kambing tidak bertanduk.
-41 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Kelima : Para penganut agama yang haq
dijanjikan dengan pertolongan Alloh
Alloh Ta’ala berfirman : “Dia-lah yang mengutus
rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang hak agar dimenangkan-Nya
terhadap semua agama walaupun orang
musyrik benci”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Sungguh urusan ini akan benar-benar mencapai apa
yang dicapai siang dan malam. Dan tidaklah tersisa
sebuah rumahpun di desa atau di dusun terpencil
melainkan Alloh masukkan agama ini ke dalamnya,
memuliakan yang mulia dan menghinakan yang hina,
mulia dengan kemulian Islam dan hina dengan
kehinaan kekufuran.”
Dan janji ini termaktub di dalam Kitabullah dan di atas
lisan Rasulullah, janji Alloh takkan meleset karena Alloh
takkan menyelisihi janjinya.
Keenam : Perselisihan merupakan sebab
kelemahan dan kehinaan
Seandainya umat ini bersatu di atas kalimat tauhid dan
mempersatukan kalimatnya, berpegang teguh dengan
tali (agama) Alloh, berjihad memerangi musuhmusuhnya
dalam rangka meninggikan kalimat Alloh dan
menegakkan tauhid hanya semata untuk Alloh serta
membatalkan kesyirikan, maka niscaya Alloh pasti
menolong mereka.
-42 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Alloh Ta’ala berfirman : “janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu
dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar”
Ketujuh : I’dad (persiapan) menghadapi
peperangan secara madiyah (materil) dan
ma’nawiyah (spirituil)
Demikianlah, mengambil sebab-sebab merupakan
sunnah nabawiyah yang para nabi mensunnahkannya
beserta kejujuran dan tawakkal mereka yang amat
sangat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam
menampakkan antara kedua baju zirahnya pada salah
satu pertempurannya, dan beliau saat itu memakai topi
baja, dan sebagian sahabat beliau menggunakan baju
zirah yang lengkap, dan hal ini semua tidaklah
menafikan tawakal kepada Alloh.
Alloh Ta’ala berfirman : “Dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang
kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang”, dan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Salam telah mentafsirkan ayat di atas dengan
sabdanya : “Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu
adalah melempar tombak, ketahuilah, sesungguhnya
kekuatan itu adalah melempar tombak”
Semoga Alloh Ta’ala memberikan kita taufiq untuk
mengambil sebab-sebab datangnya pertolongan dari
yahudi dan seluruh musuh-musuh Islam, yang mana
-43 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
pada hari itu kaum mukminin bersuka cita akan
pertolongan Alloh...25
25 Disarikan dari artikel yang berjudul Ma’aalimu al-Ihtidaa` fi
‘Awaamilin Nashri ‘alal A’daa`, tulisan redaksi Majalah al-
Asholah, no. 30, th. V, hal. 80-83.
-44 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
Penutup dan Kesimpulan
1. Permasalahan Palestina dengan Yahudi, bukanlah
permasalahan tanah atau batas politik semata.
Namun permasalahan Palestina dengan Yahudi
adalah permasalahan aqidah dan agama.
2. Peperangan di Palestina kelak akan menjadi
peperangan Islami dan ini adalah sesuatu yang
pasti terjadi, dan bangsa Yahudi saat ini sedang
membangun kuburan mereka sendiri di ladang
pembantaian mereka.
3. Masalah Palestina tidak akan dapat diselesaikan
dengan jalur perdamaian, sebab Alloh telah
menetapkan selain itu, yakni dengan jihad dan
perang.
4. Segala bentuk kehinaan dan musibah yang
menimpa umat Islam saat ini, pada hakikatnya
adalah disebabkan jauhnya umat dari agama dan
pemahaman Islam yang benar.
5. Yang akan menguasai dan membebaskan tanah
Palestina dan bumi Islam lainnya adalah ath-
Tha`ifah al-Manshurah, yang mana mereka akan
muncul dari negeri Syam.
6. Solusi untuk merebut kembali tanah muqoddasah
(Palestina) dan negeri lainnya yang terjajah adalah
dengan jihad syar’i, dan jihad takkan bisa
terimplementasi apabila tanpa didasari dengan ilmu.
Oleh karena itu, menuntut ilmu saat ini adalah
kewajiban yang paling utama sebelum jihad.
7. Jihad syar’i dalam arti jihad fath wa tholab harus
memenuhi persyaratan syar'i sebagai berikut :
a. Imam
b. Negara (daulah)
-45 of 46-
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
c. Bendera (royah)
8. Jihad syar'i memiliki persiapan (i’dad) syar'i yang
harus dipenuhi. Ada dua macam persiapan, yaitu :
Pertama : Persiapan dengan pembinaan keimanan
ummat, dengan cara menegakkan hakikat
peribadatan hanya kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala semata, membina jiwa mereka dengan
kitabullah, mensucikan mereka dengan sunnah
nabinya dan menolong agama Allah dan syariatsyariat-
Nya. ”Allah benar-benar akan
menolong hamba-Nya yang menolong
agama-Nya.”
Kedua : Persiapan fisik, yaitu mempersiapkan
sejumlah perlengkapan dan alat-alat perang untuk
melawan dan memerangi musuh-musuh Allah.
”Dan persiapkanlah bagi mereka apa-apa
yang kamu sanggupi, dari kekuatan dan
kuda yang ditambat yang akan
menggentarkan musuh Allah dan musuhmusuh
kalian.”
9. Demonstrasi, unjuk rasa, mogok kerja ataupun
mogok makan sebagai bentuk solidaritas terhadap
bangsa Palestina bukanlah solusi islami, namun
merupakan suatu bentuk tasyabbuh (penyerupaan
terhadap orang kafir) yang tidaklah berfaidah
melainkan menjauhkan umat dari sebab-sebab
pertolongan Alloh.
-46 of 46-