Otak manusia
Otak manusia [1] adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung
jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu
terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya
dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak
mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif.
Bagian otak manusia
Otak Besar
Bagian yang paling menonjol dari otak besar adalah otak depan, yang terdapat di
bagian depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan.
Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri
mengatur dan melayani tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur
dan melayani tubuh bagian kiri Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka
tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap-tiap
belahan otak besar yang disebutkan di atas dibagi menjadi empat lobus yaitu
frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental
dipishkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Otak besar tersusun atas dua lapisan yaitu, lapisan luar (korteks) dan lapisan
dalam.
1. Lapisan luar
Lapisan luar merupakan lapisan tipis bewarna abu-abu. Lapisan ini berisi badan
sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukaanya
menjadi lebih luas. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf.
2. Lapisan dalam
Lapisan dalam merupakan lapisan yang bewarna putih. Lapisan dalam banyak
mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan
kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara
terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan
celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai
hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus frontalis
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Di belakang (Posterior) sulkus entralis
merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan
kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak mpada lobus
temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah
visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan
dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau
terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.
Area di otak besar yang juga penting adalah Hipotalamus dan Talamus.
Hipotalamus merupakan daerah kecil yang terletak di dasar otak besar dan
memiliki berat beberapa miligram. Hipotalamus berperan sebagai pusat pengatur
Homeostasis tubuh, misalnya berkaitan dengan pengaturan suhu tubuh, rasa haus,
rasa lapar dan kenyang, pengeluaran urin, pengaturan pengeluaran hormon dari
kelenjar pituitari bagian anterior dan posterior, serta perilaku reproduktif.
Talamus terletak di sebelah atas hipotalamus, berperan sebagai stasiun relay untuk
informasi sensori yang dikirim ke otak besar. Jadi, talamus akan menyeleksi dan
menyalurkan implus-implus sensori yang penting menuju ke otak besar. n]]
pencernaan, pernafasan dan lain-lain.
1. Lapisan mesoderm
Disebut juga sebagai lapisan tengah. Lapisan ini akan berubah menjadi
struktur kerangka dan otot.
2. Lapisan ectoderm
Disebut juga sebagai lapisan luar. Lapisan ini berubah menjadi permukaan
kulit, rambut, sistem saraf, termasuk organ persepsi atau indera.
Setelah ini berkembanglah sistem saraf pada otak dengan cara neurulation yaitu
saat ectoderm melipat tubuhnya untuk membentuk tabung saraf (neural tube).
Tabung saraf kemudian berdiferensiasi kembali menjadi subdivisi otak depan,
otak tengah dan sumsum tulang belakang (korda spinal).
Postnatal
Terdapat perubahan ukuran dan kerumitan dari kebanyakan pohon-dendrit sel
saraf. Perkembangan struktur otak setelah kelahiran (postnatal) dap
Otak Tengah
Otak tengah (diensefalon) manusia cukup kecil dan tidak menyolok, terletak di
depan otak kecil dan jembatan Varol (Pons Varolii). Bagian terbesar dari otak
tengah pada sebagian besar Vertebrata adalah lobus optikus yang ukrannya
berbeda-beda. Pada mamalia (termasuk manusia) terdapat korpora kuadrigemina
(sebgai lobus optikus pada Vertebrata tingkatan rendah) yang berfungsi membantu
koordinasi gerak mata, ukuran Pupil mata (melebar/menyempit), dan refleks
pendengaran tertentu. Selain itu, otak tengah mengandung pusat-pusat yang
mengendalikan keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian
otak belakang dengan bagian otak depan, juga antara otak depan dan mata. Otak
tengah merupakan bagian atas batang otak. Semua berkas serabut saraf yang
membawa informasi sensori sebelum memasuki talamus akan melewati otak
tengah. Otak tengah adalah bagian otak yang cukup besar pada saat manusia
masih berupa janin. Setelah memasuki masa dewasa, otak tengah menjadi
semakin kecil dan kurang dominan. Pada anak umur 5 - 15 tahun otak tengah ini
dapat diaktifkan. Otak tengah yang telah aktif dapat memancarkan gelombang
otak dengan lebih kuat dibandingkan dengan otak tengah yang belum diaktifkan.
Otak tengah yang aktif juga dapat menjadi penyeimbang perkembangan antara
otak kanan dan otak kiri.
Otak belakang
Otak belakang meliputi jembatan Varol (pons Varolii), sumsum lanjutan (medula
oblongata), dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini membentuk batang
otak.
1. Jembatan varol (Pons Varolii)
Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan
otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan konteks otak besar.
2. Sum sum lanjutan (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan atau medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak
serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang (Medula
Spinalis). Sumsum lanjutan berperan sebagai pusat pengatur pernapasan dengan
cara meneruskan implus saraf yang merangsang otot antara tulang rusuk dan
diafragma. Selain itu juga berperan sebgai pusat pengatur refleks fisiologi, seperti
detak jantung, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh
darah, gerak alat pencernaan, dan sekrresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya
ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip
Di antara sumsum lanjutan terdapat talamus yang terdiri atas dua tonjolan.
Peranan talamus ini sebagai tempat meneruskan implus ke daerah sensori pada
korteks otak besar untuk disatukan. Selain itu, talamus memiliki hubungan ke
berbagai bagian otak sehiingga merupakan tempat lalu lintas implus di antara
bagian-bagian otak dan srebrum.
Di sebelah anterior talamus terdapat hipotalamus yang berperan mengatur fungsi
organ dalam (visceral). Hipotalamus mengatur bermacam-macam fungsi, seperti
suhu tubuh, tidur, minum (rasa haus), emosi (marah, senang, gusar), serta perilaku
reproduktif. Selain itu, hipotalamus juga merupakan tempat Neurosekresi yang
mempengaruhi pengeluaran hormon pada Hipofisis.
Otak Kecil
Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini
terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan
permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau
posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang
tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Perkembangan Otak Manusia
Pranatal
Tahapan perkembangan otak manusia mirip dengan vertebrata lainnya. Dimulai
sesaat setelah konsepsi terjadi blastosis yaitu pembagian sel yang sangat cepat.
Dalam hitungan hari blastosis terbagi menjadi tiga struktur lapisan yang disebut
sebagai keping embrionik (the embryonic disk). Setiap lapisan kemudian akan
berubah menjadi sistem organik utama yaitu :
1. Lapisan endoderm
Disebut juga sebagai lapisan dalam. Lapisan ini akan berubah menjadi
serangkaian organ dalam seperti [[orgaat dibagi menjadi dua proses yaitu
2. Protomap dimana perbedaan area kortikal terjadi pada awal pembentukan
korteks dan disebabkan oleh faktor intrinsik, dimana aktivitas neuron tidak
diperlukan.
3. Protocortex dimana perbedaan area korteks terjadi kemudian pada
perkemangan korteks dan tergantung pada faktor ekstrinsik seperti input
atau masukan dari bagian lain otak maupun sistem penginderaan, oleh
karenanya aktivitas neuron diperlukan. Pada orang dewasa pembagian area
korteks dipengaruhi oleh informasi dari talamus dan interaksi dengan area
lain di otak melalui hubungan inter-regional