Risalah Jenazah
-----------------------------
RISALAH JENAZAH
A. MUQODDIMAH.
· Segala puji bagi Alloh yang telah memberikan karunia Nya kepada ummat manusia agar supaya
manusia mensyukurinya.
· Sholawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi
Wasallam, demikian juga kepada keluarga dan sahabat – sahabatnya serta para pengikutpengikutnya
yang masih istiqomah dengan ajaran-ajarannya.
Alloh Ta’ala berfirman :“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian”. (Q.S Ali Imron :185 ).
· Wahai saudara yang menyadari akan arti kehidupan. Mati adalah sesuatu yang pasti bagi kita,
tentunya kita menginginkan agar mayat kita diurus dengan benar sesuai dengan ajaran Rosul
Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Nah….! Kalau kita menginginkan agar mayat kita diurus orang lain,
maka hendaknya kita juga harus bisa mengurus jenazah, bagaimana cara mempersiapkan
pemandian bagi jenazah, memandikannya, mengkafaninya, mensholatkan, sampai kita
menguburkannya.
· Maka kami coba untuk membuat risalah jenazah yang kami sarikan dan kami nukilkan dari kitab Al
Wijaazah fi Tajhiizi Al Janaazah karangan Abdurrohman bin Abdulloh Al Ghaits.
B. MEMANDIKAN JENAZAH.
a. Orang yang berhak memandikan jenazah.
· Jika mayyit telah mewasiatkan kepada seseorang untuk memandikannya, maka orang itulah yang
berhak.
· Jika mayyit tidak mewasiatkan, maka yang berhak adalah ayahnya atau kakeknya atau anak lakilakinya
atau cucu-cucunya yang laki-laki (kalau mayatnya laki-laki, kalau perempuan maka dari jenis
putri).
· Jika tidak ada yang mampu, keluarga mayyit boleh menunjuk orang yang amanah lagi terpercaya
buat mengurusnya.
b. Tempat memandikan mayyit harus tertutup baik dinding maupun atapnya.
c. Dianjurkan agar yang memandikan jenazah memilih 2 orang dari keluarganya.
d. Perlengkapan bagi yang memandikan jenazah.
· Penutup hidung.
· Memakai pelindung tubuh agar tidak terkena kotoran-kotoran seperti sisa air perasan daun bidara
dan kapur barus.
· Sarung tangan.
· Sepatu bot berlaras tinggi.
e. Cara menyediakan perasan daun bidara.
· 1 Gelas besar : 4 liter
· 8 lt + 2 gls air perasan daun bidara
· 12 lt + 3 gls air perasan daun bidara
· 16 lt + 4 gls air perasan daun bidara
· 20 lt + 5 gls air perasan daun bidara
f. Cara menyediakan air dan kapur barus.
· Setiap 4 liter air dicampur dengan 2 potong kapur barus 1 :
g. Persiapan sebelum memandikan jenazah.
http://bemuslim.co.nr
1
Risalah Jenazah
-----------------------------
· Menutup aurat simayyit dengan handuk besar mulai pusar sampai dengan lututnya (laki-laki dan
perempuan sama) .
· Melepas pakaian yang masih melekat ditubuhnya.
Caranya
Pakaian :
· Dimulai dari lengan sebelah kanan kearah kiri
· Selanjutnya dari lobang baju (krah) kebawah
· Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dari bawah handuk penutup auratnya. (ini kalau
mayyit mengenakan gamis atau baju panjang, kalau hanya kemeja cukup buka kancingnya).
Celana :
· Digunting sisi sebelah kanan dari atas sampai kebawah lalu sebelah kiri
· Setelah itu bagian depan ditarik dengan perlahan dengan tetap menjaga handuk penutup.
Pakaian belakang mayyit :
· Tubuh mayyit dibalik ke sebelah kiri, pakaian digeser kekiri.
· Setelah itu dibalikkan lagi kekanan
· Menggunting kuku tangan dan kaki kalau panjang .
· Mencukur bulu ketiak, kalau tidak lebat dicabut saja.
· Merapikan kumis.
· Membersihkan hidung dan mulut serta menutupnya dengan kapas ketika dimandikan lalu dibuang
setelah selesai
h. Memandikan jenazah.
1. Bersihkan isi perut dengan tangan kiri yang telah terbalut
· Angkat sedikit tubuh mayyit, tekan perutnya perlahan-lahan sebanyak tiga kali hingga keluar,
bersihkan kotoran itu dengan kain pembersih kemudian siram.
2. Wudhukan jenazah.
· a) Bacalah basmallah.
· b) Cuci tapak tangan mayyit 3 X.
· c) Bersihkan mulut dan hidungnya 3 X
· d) Wajah dan tangan kanan lalu kiri sampai dengan siku.
· e) Kepala dan kedua telinganya.
· f) Kaki kanan kemudian kirinya.
3. Cara menyiram air perasan daun bidara.
· a) Siram kepala dan wajahnya dengan perasan dengan buihnya dulu.
· b) Basuh tubuh bagian kanan dari pundak ketelapak kaki sebelah kanan terus kearak kiri.
· c) Ulangi sekali lagi.
4. Menyiram dengan air kapur barus (caranya Idem).
5. Keringkan (usap) tubuh mayyit dari atas kebawah. Usahakan menggunakan handuk yang halus. Rambut
wanita dikepang menjadi tiga.
Wajib berwudhu bagi yang memandikan dan dianjurkan mandi setelah selesai.
http://bemuslim.co.nr
2
Risalah Jenazah
-----------------------------
C. MENGKAFANI JENAZAH.
a. Ukuran kain kafan yang digunakan.
· Ukurlah lebar tubuh jenazah. Jika lebar tubuhnya 30 cm, maka lebar kain kafan yang disediakan
adalah 90 cm. 1 : 3.
b. Ukurlah tinggi tubuh jenazah.
· Jika tinggi tubuhnya 180 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 60 cm.
· Jika tinggi tubuhnya 150 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 50 cm.
· Jika tinggi tubuhnya 120 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 40 cm.
· Jika tinggi tubuhnya 90 cm, maka panjang kain kafannya ditambah 30 cm.
· Tambahan panjang kain kafan dimaksudkan agar mudah mengikat bagian atas kepalanya dan
bagian bawahnya.
c. Tata cara mengkafani.
1. Jenazah laki-laki.
· Jenazah laki-laki dibalut dengan tiga lapis kain kafan. Berdasar dengan hadits.
· “Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dikafani dengan 3 helai kain sahuliyah yang putih bersih
dari kapas, tanpa ada baju dan serban padanya, beliau dibalut dengan 3 kain tersebut.
a. Cara mempersiapkan tali pengikat kain kafan.
· Panjang tali pengikat disesuaikan dengan lebar tubuh dan ukuran kain kafan. Misalnya lebarnya 60
cm maka panjangnya 180 cm.
· Persiapkan sebanyak 7 tali pengikat. ( jumlah tali usahakan ganjil). Kemudian dipintal dan diletakkan
dengan jarak yang sama diatas usungan jenazah.
b. Cara mempersiapkan kain kafan.
· 3 (tiga) helai kain diletakkan sama rata diatas tali pengikat yang sudah lebih dahulu , diletakkan
diatas usungan jenazah, dengan menyisakan lebih panjang di bagian kepala.
c. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
· 1Sediakan kain dengan panjang 100 cm dan lebar 25 cm ( untuk mayyit yang berukuran lebar 60 cm
dan tinggi 180 cm), potonglah dari atas dan dari bawah sehingga bentuknya seperti popok bayi.
· Kemudian letakkan diatas ketiga helai kain kafan tepat dibawah tempat duduk mayyit, letakkan pula
potongan kapas diatasnya.
· Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain kafan yang langsung
melekat pada tubuh mayyit.
d. Cara memakaikan kain penutup auratnya.
· Pindahkan jenazah kemudian bubuhi tubuh mayyit dengan wewangian atau sejenisnya. Bubuhi
anggota-anggota sujud.
· Sediakan kapas yang diberi wewangian dan letakkan di lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak dan yang
lainnya.
· Letakkan kedua tangan sejajar dengan sisi tubuh, lalu ikatlah kain penutup sebagaimana memopok
bayi dimulai dari sebelah kanan dan ikatlah dengan baik.
e. Cara membalut kain kafan :
http://bemuslim.co.nr
3
Risalah Jenazah
-----------------------------
· Mulailah dengan melipat lembaran pertama kain kafan sebelah kanan, balutlah dari kepala sampai
kaki .
· Demikian lakukan denngan lembaran kain kafan yang kedua dan yang ketiga.
f. Cara mengikat tali-tali pengikat.
· Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang lebih itu
dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
· Kemudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat
kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.
· Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perlu diperhatikan, mengikat
tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar
mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur.
4. Mengkafani jenazah wanita.
· Jenazah wanita dibalut dengan lima helai kain kafan. Terdiri atas : Dua helai kain, sebuah baju
kurung dan selembar sarung beserta kerudungnya. Jika ukuran lebar tubuhnya 50 cm dan tingginya
150 cm, maka lebar kain kafannya 150 cm dan panjangnya 150 ditambah 50 cm.
· Adapun panjang tali pengikatnya adalah 150 cm, disediakan sebanyak tujuh utas tali, kemudian
dipintal dan diletakkan sama rata di atas usungan jenazah. Kemudian dua kain kafan tersebut
diletakkan sama rata diatas tali tersebut dengan menyisakan lebih panjang dibagian kepala.
a. Cara mempersiapkan baju kurungnya.
· Ukurlah mulai dari pundak sampai kebetisnya, lalu ukuran tersebut dikalikan dua, kemudian
persiapkanlah kain baju kurungnya sesuai dengan ukuran tersebut.
· Lalu buatlah potongan kerah tepat ditengah-tengah kain itu agar mudah dimasuki kepalanya.
· Setelah dilipat dua, biarkanlah lembaran baju kurung bagian bawah terbentang, dan lipatlah lebih
dulu lembaran atasnya (sebelum dikenakan pada mayyit, dan letakkan baju kurung ini di atas kedua
helai kain kafannya ).lebar baju kurung tersebut 90 cm.
b. Cara mempersiapkan kain sarung.
· Ukuran kain sarung adalah : lebar 90 cm dan panjang 150 cm. Kemudian kain sarung tersebut
dibentangkan diatas bagian atas baju kurungnya.
c. Cara mempersiapkan kerudung.
· Ukuran kerudungnya adalah 90 cm x90 cm. Kemudian kerudung tersebut dibentangkan diatas
bagian atas baju kurung.
d. Cara mempersiapkan kain penutup aurat.
· Sediakan kain dengan panjang 90 cm dan lebar 25 cm.
· Potonglah dari atas dan dari bawah seperti popok.
· Kemudian letakkanlah diatas kain sarungnya tepat dibawah tempat duduknya, letakkan juga
potongan kapas diatasnya.
· Lalu bubuhilah wewangian dan kapur barus diatas kain penutup aurat dan kain sarung serta baju
kurungnya.
e. Cara melipat kain kafan.
· Sama seperti membungkus mayat laki-laki.
f. Cara mengikat tali.
http://bemuslim.co.nr
4
Risalah Jenazah
-----------------------------
· Sama sepert membungkus mayat laki-laki.
Catatan :
1. Cara mengkafani anak laki-laki yang berusia dibawah tujuh tahun adalah membalutnya dengan
sepotong baju yang dapat menutup seluruh tubuhnya atau membalutnya dengan tiga helai kain.
2. Cara mengkafani anak perempuan yang berusia dibawah tujuh tahun adalah dengan membalutnya
dengan sepotong baju kurung dan dua helai kain.
D. MENYOLATKAN JENAZAH.
· Dari Abu Hurairoh Rodhiyallohu ‘Anhu bersabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam :
Barangsiapa yang menghadiri penyelenggaraan jenazah hingga ikut menyalatkannya, maka ia
memperoleh pahala satu qiroth. Adapun yang menghadirinya sampai jenazah tersebut dikebumikan,
maka ia memperoleh pahala dua qirath. Ditanyakan kepada beliau apakah dua qirath itu?. Beliau
menjawab Seperti dua gunung besar. (H.R. Bukhori Muslim).
1. Tata cara menyolatkan jenazah.
1. Kepala jenazah berada disebelah kanan imam dengan menghadap kiblat.
2. Jika jenazah laki-laki imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah, jika perempuan imam berdiri
sejajar dengan pusar jenazah.
3. Kalau jenazah lebih dari satu dan berlainan jenis kelamin, maka posisinya sebagai berikut :Barisan
pertama dari imam adalah jenazah laki-laki, kemudian anak laki-laki kemudian jenazah wanita
kemudian anak perempuan.
2. Sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir, dan dianjurkan mengangkat tangan disetiap takbir.
· 1. Takbir Pertama membaca Ta'awudz dan Surat Al Fatihah.
· 2. Takbir Kedua membaca Sholawat seperti yang dibaca dalam Tasyahud.
· “Ya Alloh, Ampunilah kami baik yang hidup maupun yang mati, yang hadir maupun yang tidak hadir,
yang kecil maupun yang besar, yang laki-laki maupun yang perempuan, Engkau Maha Tahu tempat
kami kembali dan tempat istirahat kami. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh, Barang
siapa yang Engkau hidupkan diantara kami, maka hidupkanlah diatas islam, dan barangsiapa yang
Engkau wafatkan kami, maka wafatkanlah kami dalam keadaan diatas iman.
· 3. Takbir keempat membaca doa :
· “ Ya Alloh, janganlah Engkau tahan pahala bagi kami, dan jangan Engkau timpakan musibah
sepeninggalnya atas kami. Anugrahkanlah Ampunan Mu bagi kami dan baginya.
· 4. Kemudian salam kekanan dan kekiri.
· Kalau jenazah wanita maka gantilah kata “ Hu “ menjadi “ Ha “
E. MENGUBURKAN JENAZAH.
1. Tata cara menggali kubur.
· Untuk orang besar adalah panjang 200 cm, kedalaman 130 cm, lebar 75 cm, kedalaman lahat 55
cm, lebar lahat 50 cm, yang menjorok ke dalam dan keluar 25 cm.
· Besar kecil ukuran kuburan tergantung jenazahnya (disesuaikan).
2. Tata cara menguburkannya.
· Hendaklah dua-tiga orang turun keliang kubur, dan hendaklah orang yang kuat, lalu dua lagi diatas
tepat di sisi kubur sebelah kiblat untuk membantu menurunkan jenazah. Ketika menurunkan
http://bemuslim.co.nr
5
Risalah Jenazah
-----------------------------
hendaklah berdoa “ Bismillahi wa ‘ala millati rasulullah “ “ Dengan nama Alloh dan menurut sunnah
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. “
· Jenazah dibaringkan diatas tubuhnya sebelah kanan dalam posisi miring, dengan dihadapkan
kearah kiblat, kemudian letakkan bantalan dari tanah atau potongan batu bata dibawah kepalanya,
setelah itu buka tali pengikatnya dan singkaplah kain kafan yang menutupi wajahnya, kemudian
lahat ditutup dengan batu atau cor-coran atau sejenisnya dan usahakan kalau bisa jangan yang
mudah terbakar seperti kayu atau sejenisnya, lalu diturunkan kembali galian tanah kuburan.
· Boleh diberi sedikit gundukan, tapi tidak boleh lebih dari satu jengkal, lalu berilah tanda dari batubata
pada arah kepala dan kaki, selanjutnya taburkan batu kerikil dan perciki dengan air supaya tanah
menjadi lengket dan padat.
F. PENUTUP.
· Demikianlah yang dapat kita nukilkan dan ringkaskan kalau ada kesalahan dalam penulisan atau
penerangan, kami mohon maaf. Saran dan kritik para pembaca kami butuhkan, karena kami juga
manusia biasa yang tak pernah luput dari salah, dosa dan lupa. Allahu A`lam Bishawwab
TAMBAHAN INFORMASI.
-----------------------------------
Peralatan yangdiperlukan untuk memandikan:
Air, ember, gayung, sabun, kain panjang, 2handuk besar dan kecil, masker mulut, sarung tangan
Pelaksanaan:
· Yang mandiin pake sarung tangan dan masker.
· Jenazah di tidurkan diatas bed kayu, sambil baca niat …guyur pelan2…dari kepala ke kaki
· Tekan bagian perut biar kotoran keluar, bersihkan, guyur sampe bersih…
· Guyurkan air sabun keseluruh badan dan kepala, ratakan sambil digosok pelan2, bilas sampai
bersih.
· hamparkan 2 handuk besar di usungan, tempatkan jenazah diatasnya dengan posisi tangan
sesekap, lilitkankan sisa handuk, balut rambutnya dengan handuk kecil. Tutup dengan kain panjang.
Bawa ketempat pengkafanan.
Bahan yang diperlukan untuk pengkafanan:
· Kapas 3-5 gulung - gulungannya sebesar tissue dapur .
· Kain putih 15 sampai 20 meter, potong lebar kira 2-3 cm sepanjang kedua tepi kain, ini untuk
pengikat/tali. Potong 1 ½ lingkar badan sebanyak 5 potong (untuk badan), potong kira2 3 kali lingkar
badan sebanyak 3 potong (unutk tikar)
· Potong lebar kira 4 x badan jenazah, panjangnya seukuran jenazah ditambah 2 jengkal diatas
kepala dan 2 jengkal dibawah kaki. - sebanyak 3 potong
· Potong kain 3 x lebar badan, 2x panjang badan, lipat jadi persegi empat, potong tengahnya untuk
jalan masuk kepala. Ini untuk baju jenazah.
· Potong kain seukuran kerudung, tempelkan kapas sepanjan bagian depan kepala, jahit pake tangan.
· Potong kain lebar 2 jengkal panjang 3 jengkal, taruh kapas dibagian tengah kira2 lebar 10 cm
memanjang, tutup dg sisa kain dari sisi kiri dan kanan. Lipat jadi 2. ini untuk celana.
· Tikar pandan
· Kapur barus
· Minyak wangi cendana
· Bunga bungaan
Pelaksanaan:
· Gelarkan tikar, tempatkan tali dibagian bawah tikar atas, tengah dan bawah.
· Tempatkan 5 potong tali diatas tikar. Gelarkan kain kafan diatasnya, tiga lapis kain, gelar kain baju
dengan posisi dibuka, tempatkan kain celana diposisi dimana kira2 pantat jenazah ditempatkan.
Letakkan jenazah tanpa handuk, tutupkan bajunya, betulkan posisi celana seperti memakai popok.
Pakaikan kerudungnya. Taburkan minyak wangi dan kapur barus serta bunga.
· Bungkus dengan kain tiga lapis dan ikat dengan ke 5 tali. Bungkuskan tikar dan ikat dengan ke tiga
tali yang ada. Tempatkan di keranda danjenazah siap untuk disholatkan.
http://bemuslim.co.nr
6