Menangis karena Takut kepada Allah
1
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Menangis karena Takut kepada Allah
2
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Judul :
Weeping out of Fear of Allah
Menangis karena Takut kepada Allah
Peulis : Syaikh Husain Al-Awaisyah
Alih Bahasa : Ummu Abdillah al-Buthoniyah
Desain Sampul : MRM Graph
(Sumber foto dari internet)
Disebarluaskan Melalui:
Website:
http://www.raudhatulmuhibbin.org
e-Mail: redaksi@raudhatulmuhibbin.org
Mei, 2009
Buku ini adalah online e-Book dari Maktabah
Raudhah al Muhibbin yang diterjemahkan dari
eBook berbahasa Inggris dari Kalamullah.Com
sebagaimana aslinya tanpa perubahan apapun.
Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya
selama tidak untuk tujuan komersil.
Menangis karena Takut kepada Allah
3
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Menangis karena Takut kepada Allah
Allah Ta’ala berfirman:
"!% &' ( ) "!#$
56 + !
!0$,7,8 + 9! 3! 0$,4! *! $) +-, + !
. / 0 1 2 # 3! 0$,4!
"#$ & :
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling
baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayatayatnya)
lagi berulang-ulang, gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di
waktu mengingat Allah.” (Qs Az-Zumar [39] : 23)
/ 8&1 + ;$< 5$! : 6 "$=7 + $' 0)!8, 2 # #/6
%B
. ! < 8 / /6 %B
. / =?! / 0,0,( 8>?! / 7: A@
<0! F! + 9! ! 8/ 0G, = / 7: A@ / 8&1 8C 0'!D E
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi
pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur'an
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur
atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka
berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya
janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis
Menangis karena Takut kepada Allah
4
http://www.raudhatulmuhibbin.org
dan mereka bertambah khusyu'.” (QS Al-Israa [17] :
107-109)
Telah diriwayatkan dari Abu Hurairah , ia berkata:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda:
“Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah
di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin
yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah
kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang
hatinya bergantung kepada mesjid (selalu
melakukan shalat jamaah di dalamnya), dua orang
yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya
berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang yang
diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk
berzina), tapi ia mengatakan: Aku takut kepada
Allah, seseorang yang memberikan sedekah
kemudian merahasiakannya sampai tangan
kanannya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan
kirinya dan seseorang yang berzikir (mengingat)
Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata
dari kedua matanya.” (HR Bukhari Muslim, dan
lainnya).
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang
menangis karena takut kepada Allah sehingga susu
itu dapat kembali ke tempat asalnya. Tidak akan
berkumpul debu fisabilillah itu dengan asap neraka
Jahanam." (diriwayatkan dari Abu Hurairah , oleh
At-Tirmidzin (hasan shahih), an-Nasa’i dan al-
Hakim (shahih).
Menangis karena Takut kepada Allah
5
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Nabi bersabda:
"M;NF 5$< 5G
8 L ";
"'?88 L " K$ J H0I
”Tuba (sebuah pohon di Surga yang besarnya
sepanjang perjalanan seratus tahun, dan pakaian
penduduk Surga keluar dari kulit-kulitnya-
Diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya) adalah bagi
orang yang mengendalikan lisannya, rumahnya
cukup baginya, dan yang menangisi kesalahankesalahannya.”
(Diriwayatkan dari Tsauban oleh
Ath-Thabrani dalam Al-Ausath was-Saghir, dengan
sanad hasan).
Dari Uqbah bin Amir ia bertanya:
”Aku berkata, Ya Rasulullah! Apakah keselamtan
itu?” Beliau menjawab: ”Mengendalikan lisanmu,
merasa nyaman dengan rumahmu dan menangisi
kesalahan-kesalahanmu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu
al-Mubarak dalam Az-Zuhd, Ahmad, at-Tirmdizi,
dan lain-lain, hadits shahih).
Waspadalah terhadap Kerasnya Hati
Waspadalah terhadap kerasnya hati, karena ia dapat
membawamu ke neraka. Maka jagalah hatimu dari
menjadi keras dan dari segala hal yang dapat
menyebabkannya mengeras, dan waspadalah dari
berpaling dari peringatan Allah Ta’ala.
Menangis karena Takut kepada Allah
6
http://www.raudhatulmuhibbin.org
8 "#$ &2 +!!
0,$,7 O1) / 0!% P 2 #$ / Q +
N U R, =7 S G 0)!8, 2 # 0!0G, 8 BT
/ 0(,? U + ! %B VW 8 + !
!0$,7, X (U ! Q +! ;$<
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat
Allah dan kepada kebenaran yang telah turun
(kepada mereka), dan janganlah mereka seperti
orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al
Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah
orang-orang yang fasik.” (QS Al-Hadid [57] : 16)
Disebutkan dalam penjelasan ayat ini, yang
diriwayatkan oleh Abu Hazim, bahwa Amir bin
Abdullah bin Az-Zubair mengatakan kepadanya
bahwa ayahnya mengabarkan kepadanya bahwa
hanya empat tahun berlalu antara waktu mereka
masuk Islam dan diturunkannya ayat ini, yang
melaluinya Allah mencela mereka (Shahih Sunan
Ibnu Majah). Ibnu Abbas berkata dalam penjelasan
terhadap ayat ini, ”Mereka menjadi condong kepada
dunia ini dan berpaling dari peringatan Allah”. (Al-
Baghawi menyebutkannya di dalam tafsirnya).
Menangis karena Takut kepada Allah
7
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Tangisan1 adalah Rahmat yang Allah Letakkan di Hati
Hamba-Hamba-Nya
Dari Usama bin Zaid , ia berkata:
Z 6 ";6 X $? . QU + #$? 8 ";$< "!#$ 5#$Y B=% %< %,
^ 0 E U %]
8 \;=Y #/ [!&! =1 )!8 [!0
"!8 2 F "#$ #/ 9 & =F QU ;6 O 4 . 0?! &$ (U
& =d $U 9 & E! U 5\E ! Rc 4 Q
[! %< a` b R, 8 5N <
%;)Q X E 7 7 6 (U , 0?! & 3 'U e f 8
!
! ' ? "!' g78 + #$? 8 ";$< "!#$ 5#$Y =% g(U 7
=d ";6 O U&! U + ! ' X! ( $N 8 Rc =4 !
:, ' !8 h3 =1 Ibnu Qayyim berkata: “Jenis-jenis tangisan adalah: 1) tangisan
kasih sayang dan perhatian, 2) tangisan karena takut dan
penghormatan, 3) tanigsan cinta dan kerinduan, 4) tangisan
kegembiraan dan kebahagiaan, 5) tangisan kekhawatiran dan
penderitaan karena sakit yang tidak tertahankan, 6) tangisan
kesedihan, 7) tangisan karena kelelahan dan kelemahan, 8) tangisan
orang munafik, yakni manakala matanya dipenuhi air mata padahal
hatinya keras, 9) tangisan dusta dan dibayar, seperti wanita yang
dibayar untuk menangis, 10) tangisan ikut-ikutan, yakni ketika
seseorang melihat orang lain menangis karena suatu kejadian, dia
pun mulai menangis, tanpa mengetahui apa yang mereka tangisi
(Zadul Ma’ad).
Menangis karena Takut kepada Allah
8
http://www.raudhatulmuhibbin.org
V' ? "! (U [!%;< X k DU ji%b U Q O! (' () "!! D
8S 0$,7, U "!#$ $'4 ljE . [2 9 7 "#$ 0?! . 2 9
a@E & [3 =< "!#$ +! & E 68 [3 =<
” Kami sedang berada di dekat Rasulullah . ketika
seorang di antara putri beliau menyuruh seseorang
memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak
putri beliau itu sedang menghadapi maut,
Rasulullah . bersabda kepada utusan tersebut:
Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa
yang Allah ambil dan Allah berikan adalah milik-
Nya semata. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah
dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk
bersabar dan mengharap pahala. Utusan itu
kembali dan berkata: Dia berjanji akan memenuhi
pesan-pesan itu. Lalu Nabi . berdiri diikuti oleh
Saad bin Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun
(Usamah bin Zaid) ikut berangkat bersama mereka.
Kemudian anak (dari putri beliau) diangkat kepada
beliau dan jiwanya bergolak seperti berada dalam
qirbah (tempat air) tua.2 Kedua mata Rasulullah .
menitikkan air mata. Lalu Saad bertanya: Apa arti
air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah . bersabda:
Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan
2 Al-Qa’qa: pergerakan sesuatu yang darinya suara terdengar. Arti
yang dimakudkan disini adalah gejolak emosi kesedihan. Di sini
(yakni perawi) maksudnya setiap kali seorang anak memasuki tahap
tertentu, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk memasuki
keadaan berikutnya yang membawanya dekat kematian. Silahkan
merujuk kepada an-Nihayah.
Menangis karena Takut kepada Allah
9
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya
Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih.”
(HR Bukhari-Muslim)
Tangisan Rasulullah
Ibnu Qayyim berkata dalam Zadul Ma’ad:
“Adapun tangisan Nabi keadaannya sama dengan
tawa beliau. Beliau tidak terisak keras dan
meninggikan suaranya, sama seperti beliau tidak
tertawa keras. Namun matanya akan dipenuhi air
mata sampai mengalir dan engkau mendengarkan
suara seperti suara ketel berasal dari dadanya.
Beliau menangis karena kasih sayang bagi yang
meninggal, karena takut dan rasa kasihan terhadap
umatnya, karena takut kepada Allah, karena
mendengarkan Al-Qur’an. Dan itu adalah tangisan
kerinduan, cinta dan pengagungan, disertai oleh
kekhawatiran dan khashyah (takut).”
Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata:
“Rasulullah perbah berkata kepadaku: “Bacalah
Al-Qur’an kepadaku!” Saya berkata: "Ya Rasulullah,
apakah saya akan membacakan Al-Quran itu,
sedangkan ia diturunkan atas Tuan?" Beliau
bersabda: "Saya senang kalau mendengar-nya dari
orang lain." Saya lalu membacakan untuknya surat
an-Nisa', sehingga sampailah saya pada ayat - yang
artinya: "Bagaimanakah ketika Kami datangkan
Menangis karena Takut kepada Allah
10
http://www.raudhatulmuhibbin.org
kepada setiap ummat seorang saksi dan engkau
Kami jadikan saksi atas ummat ini?" - Surat an-
Nisa' 41. Setelah itu Rasulullah . lalu bersabda:
"Sudah cukuplah bacaanmu sekarang." Saya
menoleh kepada beliau ., tiba-tiba kedua mata
beliau itu meleleh airmatanya." (HR Bukhari-
Muslim).3
Dari Ali , ia berkata:
“Kami tidak memiliki seorang penunggang kuda
bersama kami pada hari Badar kecuali al-Miqdad.
Semua diantara kami tidur kecuali Rasulullah
yang berada di bawah pohon, shalat dan menangis
hingga pagi.” (HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya).
Dari Abdullah bin Amr , ia berkata:
”Suatu hari di zaman Rasulullah terjadi gerhana
matahari. maka beliau berdiri dan shalat, sampai
seolah-olah beliau tidak akan ruku’, kemudian
beliau ruku’ (untuk waktu yang lama) seolah-seolah
beliau tidak akan mengangkat kepalanya, kemudian
beliau mengangkat kepalanya. Beliau tetap (dalam
keadaan demikian) dan seolah-olah beliau tidak
3 Penjelasan dari ayat yang mulia ini telah disebutkan dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Abi Sa’id z yang berkata bahwa
Rasulullah s berkata, “Seorang nabi akan datang dan
bersamanya ada dua orang,
Menangis karena Takut kepada Allah
11
http://www.raudhatulmuhibbin.org
akan sujud, kemudian beliau sujud, dan tetap
seperti itu sampai seolah-olah beliau tidak akan
mengangkat kepalanya, lalu beliau mengangkat
kepalanya seolah-olah beliau tidak akan sujud
kembali, kemudian beliau sujud seakan-akan beliau
tidak akan mengangkat kepalanya. Lalu beliau
mulai bernaas dengan berat dan menangis, berkata:
”Tuhanku, bukankah Engkau telah berjanji
kepadaku Engkau tidak akan menghukum mereka
ketika aku berada diantara mereka? Rabb,
bukankah Engkau telah berjanji kepadau Engkau
tidak akan menghukum mereka manakala mereka
memohon ampunan-Mu dan kami memohon
ampunan kepada-Mu?” Ketika beliau selesai
melaksanakan shalat dua raka’at, gerhana matahari
telah terang kembali dan beliau bangkit dan memuji
serta mengagungkan Allah dan kemudian beliau
bersabda: ”Matahari dan bulan adalah dua ayat
(tanda) diantara ayat-ayat Allah, keduanya tidak
mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran
seseorang. Maka jika kalian menyaksikan gerhana,
bersegeralah untuk mengingat Allah.” (HR An-
Nasa’i dan Abu Dawud)
Dari Al-Bara bin Azib , ia berkata:
“Ketika kami bersama-sama dengan Rasulullah
tiba-tiba beliau melihat kepada sekelompok orang
dan berkata. “Untuk alasan apakah mereka
berkumpul disini?” Dikatakan: “Untuk menggali
kuburan.” Rasulullah pun terkejut dan cemas
Menangis karena Takut kepada Allah
12
http://www.raudhatulmuhibbin.org
dan segera mendatangi para sahabat sampai beliau
tiba di kuburan, kemudian beliau berlutut dan saya
menoleh ke wajah beliau untuk melihat apa yang
beliau lakukan. Beliau menangis sampai tanah
basah oleh air matanya, kemudian beliau berbalik
kepada kami dan berkata, “Wahai saudarasaudaraku!
Bersiaplah untuk hari seperti ini!”” (HR
Bukhari dalam At-Tarikh, Ibnu Majah, Ahmad dan
lain-lainnya, hasan).
Dari Abdullah bin Ash-Shikhir , ia berkata:
“Aku melihat Rasulullah shalat bersama kami,
dan aku mendengar suara tangisan datang dari
dadanya, seperti suara belanga yang mendidih’.
(Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi dalam Ash-
Shami’il, Ibnu Hajar dalam Al-Fath, sanad yang
kuat, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu
Hibban dan Al-Hakim).
Tangisan Para Sahabat
Dari al-Irbad bin Sariyah yang berkata:
“Rasulullah pernah menasihati kami dengan
nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan
air mata.” (HR Abu Dawud, at-Tirmdizi dan Ibnu
Majah).
Menangis karena Takut kepada Allah
13
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Dari Anas , ia berkata:
”Rasulullah berkhutbah dengan sesuatu yang belum
pernah kami dengar sebelumnya. Beliau bersabda:
”Sekiranya kamu tahu apa yang saya ketahui, niscaya
kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis.’
Para sahabat pun menutup wajah mereka, menangis
dan terisak-isak (HR Bukhari Muslim)4
Tangisan Abu Bakar
Bacaan Abu Bakar dalam shalat tidak dapat
didengar karena tangisannya, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Aisyah , ia berkata:
“Pada waktu Rasulullah sakit keras, beliau diberi
tahu tentang shalat. Lalu beliau bersabda,
'Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar ia shalat
mengimami orang-orang.' Aisyah berkata, 'Abu
Bakar adalah laki-laki yang berhati lembut. Apabila
membaca Al-Qur'an maka dia akan dikalahkan oleh
tangisnya.' Beliau bersabda kepada mereka,
'Suruhlah (Abu Bakar) untuk mengimami shalat'
Aisyah mengulangi lagi ucapannya. Beliau bersabda,
'Suruhlah dia mengimami shalat. Sesungguhnya
4 Suara tangisan tanpa isak. Kata bahasa Arab yang digunakan
adalah khaanin yang berarti suara yang keluar dari hidung (an-
Nihayah). Al-Hafidz berkata dalam al-Fath, ia diriwayatkan sebagai
Hanin dengan “ha” oleh sebagian besar yang meriwayatkan Shahih
Bukhari, dan al-Kashmihani meriwayatkannya sebagai khanin: yang
pertama berkenaan dengan suara berasal dari isak di dalam dada dan
yang kedua dari hidung.
Menangis karena Takut kepada Allah
14
http://www.raudhatulmuhibbin.org
kalian (kaum wanita) adalah seperti orang-orang
yang mendesak Yusuf.'5" (HR Bukhari)
”Abu Bakar adalah seorang yang berhati lembut.
Kalau ia berdiri ditempatmu, ia tidak akan mampu
shalat mengimami manusia.” (HR Bukhari)
Tangisan Umar
Tangisan Umar dapat terdengar dari shaf
terakhir, sebagaimana yang diriwayatkan kepada
kita dari Abdullah bin Shaddad, ia berkata:
”Saya mendengar isak tangis Umar dari shaf
terakhir ketika beliau membaca ayat Al-Qur’an:
”Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku
5 Al-Hafidz berkata dalam al-Fath: “Kemiripan antara Aisyah dan
kaum Yusuf adalah bahwa isteri al-Aziz mengundang beberapa
orang wanita untuk menghormati mereka dengan jamuan namun
tujuan yang sebenarnya adalah untuk menunjukkan Nabi Yusuf
kepada mereka. Dan tampaknya tujuan Aisyah meminta Nabi s
agar membebaskan ayahnya dari menjadi imam manusia ketika
shalat adalah kaum mukminin tidak dapat mendengar bacaannya
karena tangisannya. Namun demikian makna yang lebih sempurna di
sini adalah (yakni dia khawatir) orang-orang lain akan melihat
pertanda buruk padanya (dalam kematian Nabi s). Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dari Aisyah yang berkata, “Saya berusaha meminta
kepada Rasulullah s mengenai hal ini. Karena tidak pernah terbetik
pada diriku bahwa manusia akan mencintai laki-laki yang
menggantikan tempat Rasulullah s. Maka saya menginginkan
Rasulullah s mengubah pendiriannya mengenai Abu Bakar.”(juga
terdapat di dalam Muslim).
Menangis karena Takut kepada Allah
15
http://www.raudhatulmuhibbin.org
mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS
Yusuf [12] : 86)” (HR Al-Bukhari, Al-Baihaqy
(2/251, shahih).
Tangisan Utsman bin Affan
Dari Hani, budak yang dibebaskan oleh Utsam ,
dia berkata:
”Ketika Utsman bin Affan berdiri di atas kuburan
dia menangis sampai janggutnya basah. Maka
dikatakan kepadanya: ”Sungguh engkau menyebutkan
tentang Surga dan Neraka dan engkau tidak
menangis, dan anda menangis untuk ini?” Dia
menjawab: ”Rasulullah bersabda: ”Sesungguhnya
kubur adalah tempat persinggahan pertama dari
negeri akhirat, jika seseorang selamat darinya maka
apa yang mengikutinya akan lebih mudah baginya.
Dan jika seseorang tidak selamat darinya, maka
yang mengikutinya akan dijadikan lebih sulit
baginya.” Beliau juga bersabda: ”Aku tidak
pernah melihat pemandangan lebih mengerikan
daripada kuburan.” (At-Tirmdizi – gharib, Ibnu
Majah).
Tangisan Aisyah
Ibnu Al-Harits keponakan Aisyah isteri Nabi
meriwayatkan bahwasanya Aisyah diberitahu bahwa
Abdullah bin Zubair berkata tentang penjualan atau
pemberiannyax:
Menangis karena Takut kepada Allah
16
http://www.raudhatulmuhibbin.org
”Demi Allah, hendaklah Aisyah benar-benar
berhenti atau aku akan menahannya untuk tidak
melakukannya!” Aisyah bertanya, ”Benarkah dia
berkata demikian?” Mereka menjawab, ”Ya benar.”
Aiysah berkata. ”Aku bernazar (kepada Allah) untuk
tidak berbicara dengannya selamanya.” Setelah
sekian lama Aisyah mendiamkannya, Ibnu Az-
Zubair pun meminta syafaat (pertolongan) orang
lain (agar dia mau berbicara kepadanya), namun
Aisyah berkata, ”Tidak! Demi Allah, untuk
selamanya aku tidak akan menerima syafaat atas
dirinya karena aku tidak mau berdosa karena
membatalkan nazarku. ”Setelah kasus ini
berlangsung lama, Ibnu Az-Zubair membicarakannya
kepada al-Miswar bin Makhramah dan
Abdurrahman bin al-Aswad bin Abdi Yaghuts. Dia
pun berkata kepada keduanya: ”Aku minta kepada
kalian, dengan bersumpah atas nama Allah, supaya
kalian berdua mau mempertemukan aku dengan
Asiyah x. Sumpah, tidak halal baginya bernazar
untuk memutuskan hubungan denganku.”6 Maka
al-Miswar dan Abdurrahman pergi ke rumah Aisyah
membawanya. Setelah keduanya memohon izin
kepada Aisyah, mereka berkata, ”Assalamu’alaiki
warahmatullah wabarakatuh. Bolehkah kami
masuk?” Aisyah menjawab: ”Masuklah kalian!”
Mereka bertanya lagi, ”Kami semua?” Aisyah
menjawab: ”Ya, masuklah kalian semua!” Aiysah
tidak tahu kalau mereka berdua bersama Ibnu az-
Zubair. Setelah mereka masuk, Ibnu az-Zubair
6 Al-Hafidz berkata, “Karena Ibnu az-Zubair adalah keponakan
Aisyah dan dia yang paling berjasa membesarkannya
Menangis karena Takut kepada Allah
17
http://www.raudhatulmuhibbin.org
langsung menerobos hijab penghalang Aisyah x
lalu dia memeluknya, dia pun mulai memohon
sambil menangis. Sementara itu al-Miswar dan
Abdurrahman memohon agar Aisyah mau berbicara
dengan Ibnu az-Zubair dan mengabulkan permintaannya.
Mereka berkata: ”Sesungguhnya Nabi
melarang mendiamkan (menjauhi) sesama
saudara sebagaimana Anda ketahui, bahkan tidak
halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya
lebih dari tiga malam.” Setelah mereka berulang kali
mengingatkan dan mendesak Aisyah, barulah ia
mulai mengingatkan mereka berdua sambil
mennagis. Aisyah berkata, ”Sesungguhnya aku telah
bernazar, sedang konsekuensi nazar itu besar
sekali.” Mereka berdua terus saja mendesak sampai
akhirnya Aisyah mau berbicara dengan Ibnu az-
Zubair. Adapun untuk menebus nazarnya, Aisyah
memerdekakan empat puluh orang budak. Setelah
itu, setiap mengingat akan nazarnya, dia pun
menangis sampai air matanya membasahi kain
penutup kepala dan dadanya. (HR Bukhari).
Tangisan Ummu Aiman x dan Membuat Abu Bakar
dan Umar Menangis
Dari Anas z, katanya: "Abu Bakar berkata kepada
Umar h sesudah wafatnya Rasulullah b:
"Mari kita bersama-sama berangkat ke tempat
Ummu Aiman untuk menziarahinya, sebagaimana
halnya Rasulullah b juga menziarahinya." Ketika
keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, lalu
Menangis karena Takut kepada Allah
18
http://www.raudhatulmuhibbin.org
wanita ini menangis. Keduanya berkata: "Apakah
yang menyebabkan engkau menangis? Tidakkah
engkau ketahui bahwasanya apa yang ada di sisi
Allah itu lebih baik untuk Rasulullah b" Ummu
Aiman lalu menjawab: "Sesungguhnya saya tidaklah
menangis karena saya tidak mengetahui
bahwasanya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik
untuk Rasulullah b, tetapi saya menangis ini ialah
karena sesungguhnya wahyu itu telah terputus -
sebab Nabi b telah wafat." Maka ucapan Ummu
Aiman menggerakkan hati kedua sahabat itu untuk
menangis. Kemudian keduanya itupun menangis
bersama Ummu Aiman. (HR Muslim)
Tangisan Abur Rahman bin Auf
Dari Sa’id bin Ibrahim, bahwa ayahnya berkata:
"Pada suatu hari dibawakan makanan kepada Abdur
Rahman bin Auf (pada waktu itu ia berpuasa, dan
hendak berbuka). Lalu, ia berkata, 'Mush'ab bin
Umair terbunuh, dan ia lebih baik daripada aku.
Ketika meninggal, tidak ada selembar kain pun yang
dapat dipergunakan sebagai kafannya, melainkan
hanya selembar kain bergaris yang dikenakan di
tubuhnya. Jika ditutupkan pada kepalanya, maka
kedua kakinya tampak. Jika ditutupkan pada kedua
kakinya, maka kepalanya kelihatan.' Aku lihat
Abdur Rahman bin Auf berkata, 'Hamzah juga
terbunuh, (sedang dia) lebih baik daripada aku.
Tidak ada yang dapat dijadikan kafan melainkan
Menangis karena Takut kepada Allah
19
http://www.raudhatulmuhibbin.org
selembar kain bergaris yang sedang dikenakan di
tubuhnya. (Kemudian dibentangkan kekayaan
dunia kepada kami sedemikian rupa.' Atau dia
berkata, 'Kemudian kami diberi kekayaan dunia
sedemikian rupa). Aku takut kalau-kalau telah
disegerakan kepada kami kesenangan-kesenangan
kami (dan dalam satu riwayat: kebaikan-kebaikan
kami) di dalam kehidupan dunia sekarang ini.'
Setelah itu Abdur Rahman menangis, (hingga
dibiarkannya makanan itu)." (HR al-Bukhari)
Tangisan Salman al-Farisi
Dari Anas , ia berkata:
"Salman pernah mengeluh sakit, maka Sa'd datang
menjenguknya. Ketika ia melihat Salman menangis,
Sa'd bertanya, "Apa yang membuatmu menangis
wahai saudaraku? Tidakkah kamu telah menemani
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?
Bukankah…? Dan bukankah …? Salman menjawab,
"Tidaklah aku menangis karena rakus terhadap
dunia dan tidak pula karena benci (akan pergi) ke
akhirat, akan tetapi dahulu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah memberikan amanat
kepadaku, dan menurutku aku telah melanggar
amanah tersebut." Sa'd bertanya, "Apakah yang
beliau amanatkan kepadamu?" Salman menjawab,
"Beliau memberiku amanah, bahwa cukuplah bekal
salah seorang dari kalian sebagaimana (bekal)
orang yang hendak bepergian. Dan menurutku aku
telah melampaui batas. Adapun kamu wahai Sa'd,
takutlah kamu kepada Allah dalam setiap
Menangis karena Takut kepada Allah
20
http://www.raudhatulmuhibbin.org
keputusanmu ketika kamu memutuskan suatu
hukum, atau dalam pembagianmu saat kamu
membagikan, dan dalam keinginanmu ketika kamu
berkeinginan."
Tsabit berkata, "Telah sampai berita kepadaku
bahwa ketika meninggal dunia, dia hanya
meninggalkan dua puluh dirham dari harta yang ia
miliki." (Shahih Ibnu Majah)
Tangisan Abu Hashim bin Utbah
Dari Samurah bin Sahm, ia berkata:
“Aku datang keapda Abi Hashin bin Utbah dan ia
mendapatkan luka pisau. Mu’awiyah pun datang
mengunjunginya, dan Abi Hisyam sedang
menangis. Mu’awiyah pun bertanya: “Apa yang
membuatmu menangis, wahai paman? Apakah
karena rasa sakit ataukah karena dunia?” Dia
menjawab: “Tidak, akan tetapi Rasulullah telah
mempercayakanku sebuah amanah dan aku
berharap aku telah melaksanakannya.” Beliau
berkata: “Sesungguhnya engkau akan mendapatkan
kekayaan yang akan dibagi-bagikan
diantara manusia. Sesungguhnya cukup bagimu
adalah seorang budak dan seekor tunggangan fi
sabilillah.” “Maka aku pun mendapatkan kekayaan
dan mengumpulkannya (yakni mengumpulkan
lebih dari cukup sebagaimana yang dikatakan Nabi
s).” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa’I dan
Ibnu Majah).
Menangis karena Takut kepada Allah
21
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Jalan untuk Menangis
Karena Takut kepada Allah
Taqwa kepada Allah, Bersungguh-sungguh untuk
Mencapainya dan Ikhlas dalam Mengerjakannya
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
"!m$ +! G, E! n$'!8 "m$ 0(,)8
“Dan bertakwalah kepada Allah. Allah mengajarmu”
(QS Al-Baqarah [2] : 282)
Disebutkan dalam Ruh al-Ma’ani: “Bertakwalah
kepada Allah” pada apa yang telah diperintahkan
kepadamu untuk dikerjakan dan apa yang dilarang
engkau darinya. Dan “Allah mengajarmu” hukumhukum-
Nya, yang mengandung urusan terbaikmu,
Dan menangis adalah diantaranya. Allah Ta’ala
berfirman:
%$=!?! + ! % % %;U 8! 9 4 2 #8
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (QS Al-
Ankabuut [29] : 69)
Dan menangis adalah juga diantaranya. Dari Anas
dari Rasulullah , beliau bersabda:
Menangis karena Takut kepada Allah
22
http://www.raudhatulmuhibbin.org
“Tiga golongan manusia yang akan merasakan
manisnya iman, orang yang Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintai daripada apapun, orang yang
mencintai orang lain semata-mata karena Allah,
dan orang yang benci dikembalikan kepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkannya darinya
(yakni kekafiran tersebut), sebagaimana dia benci
dilemparkan ke dalam neraka. Dan menangis
adalah bagian dari manisnya iman (HR Bukhari dan
Muslim).
Ilmu
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:
aE$!' [3=< "#$ 5 1 E 6
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS Fathir
[35] : 28)
Allah Ta’ala juga berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau
tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi
pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur'an
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur
atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka
berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya
janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis
Menangis karena Takut kepada Allah
23
http://www.raudhatulmuhibbin.org
dan mereka bertambah khusyu'. (QS Al-Israa [17] :
107-109)
Abdul A’la at-Taimi berkata mengenai ayat yang
mulia ini:
'Barangsiapa yang dianugerahi ilmu dan ilmunya
tidak membuatnya menangis kepada Allah, berarti
ia mendapatkan ilmu yang tidak bermanfaat, karena
Allah Ta’ala mensifati orang-orang yang berilmu,
kemudian ia membaca Al-Qur’an: “Innaladziina
uutul ‘ilma" (sesungguhnya orang-orang yang
dianugerahi ilmu) sampai firmanNya: "yabkuun"
(mereka selalu menangis) -Qs. Al Isra`: 107-108-' ".7
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu,
meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak
dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk
hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah
adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang
beriman kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Hajj [22] :
54)
Dari Abu Dzar , ia berkata bahwa Rasulullah s
bersabda:
“Aku dapat melihat apa yang tidak engkau lihat, dan
aku dapat mendengar apa yang tidak engkau
dengar. Sesungguhnya langit merintih dan ia berhak
7 Sunan Ad-Darimi no.293
Menangis karena Takut kepada Allah
24
http://www.raudhatulmuhibbin.org
untuk merintih. Tidak ada tempat yang setara
dengan empat jari, melainkan ada malaikat yang
meletakkan dahinya seraya bersujud kepada Allah.
Demi Allah! Jika kalian mengetahui apa yang aku
ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan
banyak menangis, niscaya kalian tidak bersenangsenang
dengan istri diatas ranjang dan niscaya
kalian keluar menuju tanah datang tinggi, kalian
berdoa memohon kepada Allah dengan mengibaiba.”
(HR Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah; hasan)
Mengingat Mati
Tidak diragukan lagi bahwa kematian mengakhiri
kenikmatan dan kesenangan hidup ini, sebagaimana
yang dikatakan Rasulullah s kepada kita:
“Perbanyaklah mengingat penghancur kesenangan,
yaitu kematian. Karena sesungguhnya seseorang
yang mengingatnya ketika menghadapi kesukaran
hidup, maka hal itu melapangkan baginya.
Kapanpun seseorang mengingatnya di masa kaya, ia
akan membuatnya merasa dibatasi dan terbebani
(yakni dia tidak akan terlalu tekun terhadap
kehidupan ini dan mulai merenungkan keseriusan
dan keberatan perkara yang menantinya).” (HR an-
Nasa’i, at-Tirmidzi – hasan gharib, Ibnu Majah).
Kesenangan adalah sesuatu yang menghalagi air
mata mengalir, tidak ada kesedihan dan duka cita
yang akan terasa di dalam hati. Maka perbanyaklah
Menangis karena Takut kepada Allah
25
http://www.raudhatulmuhibbin.org
anda mengingat kematian, dalam upaya untuk
merasakan kengerian dan ketakutan yang akan
mengikutinya, takut akan su’ul khatimah, sehingga
anda dapat menangis karena takut kepada Allah.
Sesungguhnya hal ini mudah bagi orang yang Allah
kehendaki kemudahan baginya. Dari Ibnu Umar ,
ia berkata: “Aku bersama Rasulullah s ketika
seorang laki-laki dari kalangan Anshar mendatangi
beliau s dan menyampaikan salam kepada beliau
lalu berkata:
“Ya Rasulullah, mu’min manakah yang paling
baik?” Beliau menjawab: “Yang paling baik
akhlaknya.” Kemudian dia bertanya, “Mu’min
manakah yang paling pandai?” Beliau s menjawab:
KM8, ]3'? !['
E +!!%8 ]&: ^0E$ +!9!&
o! ; Q
“Orang yang paling banyak mengingat kematian
dan orang yang paling baik persiapannya untuk
sesuatu yang datang setelah kematian. Mereka lah
orang-orang yang pandai.”8
8 HR Ibnu Majah, 4249
Menangis karena Takut kepada Allah
26
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Merenungkan dan Membayangkan Kengerian yang
Mengikuti Kematian
Merenungkan dan membayangkan kematian
membuat seseorang takut akan kengerian yang
mengikutinya, diawali dengan kengerian alam
kubur dan barzakh (masa antara di dalam kubur
sebelum hari kiamat). Janganlah berpikir bahwa
kematian masih jauh, karena Rasulullah s telah
memperingatkan kita dari berpikir demikian. Beliau
s bersabda: “Surga lebih dekat kepada salah
seorang diantara kalian daripada tali sandalnya,
demikian halnya dengan neraka.” (HR Buhkari).
Banyak nash yang menyangkut hal ini, dan saya
akan menyebutkan beberapa di antaranya sebagai
nasihat dan peringatan.
Dari Abu Hurairah , ia berkata:
“Kami duduk bersama Rasulullah s ketika kami
mendengarkan dentuman keras. Rasulullah s
bertanya: “Tahukah kalian suara apa itu?” Kami
menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui.” Beliau kemudian mengatakan kepada
kami “Itu adalah batu yang dijatuhkan ke dalam
neraka tujuh puluh tahun yang lalu dan baru saja
mencapai dasarnya.” (HR Muslim)
Rasulullah s bersabda:
“Sesungguhnya mata sahabat sangkakala (yang
ditiup ketika hari kiamat ditegakkan, diriwayatkan
oleh Ibnul Mubarak dalam az-Zuhd dan a-Tirmidzi,
Menangis karena Takut kepada Allah
27
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Abu Dawud dan lain-lain) sejak saat dia ditunjuk
menatap tajam pada Arsy dan tidak menoleh takut
bahwa dia akan diperintahkan untuk meniup
sangkakala sebelum matanya kembali ke Arsy dan
matanya seperti dua bintang kejora.” (al-Hakim dan
lain-lainnya).
Dalam riwayat yang lain:
"Bagaimana aku merasa bahagia sementara
(malaikat) peniup sangkakala telah memasukkan
sangkakala ke mulut, telah menundukkan dahinya
dan menyiapkan pendengarannya menanti perintah
peniupan untuk meniup?." Orang-orang muslim
bertanya: Apa yang harus kami ucapkan wahai
Rasulullah? beliau menjawab: "Ucapkan:
HASBUNALLAAH WAN NI'MAL WAKILL
TAWAKKALNAA 'ALALLAAH RABBINAA."
(Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik
penolong, kami bertawakkal kepada Allah Rabb
kami) mungkin Sufyan berkata: 'ALALLAAHI
TAWAKKALNAA (kepada Allah saja kami
bertawakkal).”9
Bagaimana mungkin beliau s bergembira
sedangkan beliau memiliki perkara syariat di dalam
pikirannya! Lalu bagaimana pula bagi orang yang
melakukan maksiat dan dosa, sedangkan malaikat
telah meletakkan sangkakala di mulutnya, bersiap-
9 (HR At-Tirmidzi, no. 3166)
Menangis karena Takut kepada Allah
28
http://www.raudhatulmuhibbin.org
siap mendengarkan panggilan sehingga ketika
diperintahkan dia akan meniup. Dari Anas bin Malk
x yang meriwayatkan bahwa Rasulullah s
bersabda:
!p0! ON(% 5 /0,G=;U .% R9 5$< qaG!= ,R?&!
0 38!F,Q jM; +90!4!8 U Wd 5 g /0,G= +,-
^ & > ! D, ;U X $? . ,
"Tangisan dikirimkan kepada penduduk neraka,
sehingga penduduknya menangis semua di
dalamnya, sampai air mata mereka habis, kemudian
mereka menagis dengan air mata darah yang keluar
dari wajah-wajah mereka sehingga air-air itu
terbentang di hadapan mereka seperti sungai yang
jika di datangkan kapal, niscaya kapal-kapal itu
akan berlayar di dalamnya." (HR Ibnu Majah)
Dari Abdullah bin Amr x bahwa Rasulullah s
berkata:
“Sungguh penduduk neraka akan memanggil Malik
dan dia tidak akan menjawab selama empat puluh
tahun, dan kemudian dia berkata: “Sesungguhnya
kalian adalah penduduk tempat ini.” Kemudian
mereka akan memanggil Tuhan mereka dan
berkata: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari
tempat ini, karena jika kami kembali (berbuat dosa)
maka sungguh kami adalah orang-orang yang
melampaui batas.” Allah tidak akan menjawab
Menangis karena Takut kepada Allah
29
http://www.raudhatulmuhibbin.org
panggilan mereka selama sejengkal yang sama
dengan sejengkal di dunia, dan Allah Ta’ala berkata:
“Pergilah kalian ke neraka, dan janganlah
berbicara.” Kemudian manusia berputus asa dan
yang ada hanya suara rintihan, tangisan dan
kesakitan. Suara-suara mereka serupa dengan suara
keledai, awalnya adalah isak tangis dan di akhrinya
adalah rintihan. (Al-Mundziri berkata dalam at-
Targhib wat-Tarhib diriwayatkan oleh at-Thabrani
dalam bentuk mauquf).
Ummu Darda meriwayatkan dari Abu Darda, ia
berkata:
“Aku bertanya kepadanya (Abu Darda), “Ada apa
denganmu, engkau tidak meminta seperti yang
diminta oleh si fulan dan fulan?” Dia menjawab:
“Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah s
berkata: “Sesungguhnya dibelakang terdapat
rintangan yang tidak dapat diatasi, orang-orang
yang memiliki beban berat tidak dapat melewatinya.”
Maka sungguh aku berharap meringankan
bebanku untuk bersiap-siap menghadapi rintangan
itu.” (Ath-Thabrani, shahih, juga oleh Al-Mundziri).
Oleh karena itu, agar dapat mengingat mati dan
merenungkan kengerian yang mengikutinya,
seseorang harus (melakukan):
Menangis karena Takut kepada Allah
30
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Ziarah Kubur
Rasulullah s berkata: “Dahulu aku pernah
melarang kalian menziarahi kubur, namun sekarang
berziarahlah.” (HR Muslim). Dalam riwayat yang
lain beliau s bersabda: “Ziarahilah kubur karrena
hal itu mengingatkan pada kematian.” (HR
Muslim). Dalam riwayat yang lain beliau s
bersabda: “Berziarah (kubur) akan mengingatkan
kalian pada kebaikan.”” (HR Ahmad, shahih).
Dalam sebuah riwayat dari Abi Sa’id al-Khudry x,
ia berkata bahwa Rasulullah s bersabda:
“Sungguh dahulu aku telah melarang kalian dari
berziarah kubur, akan tetapi sekarang berziarahlah
karena sesungguhnya di dalamnya terdapat
pelajaran dan peringatan.” (Ahmad, al-Hakim,
shahih menurut syarat Muslim, dan Adz-Dzahabi
juga mengatakannya shahih).
Dalam sebuah riwayat Anas bin Malik xyang
berkata bahwa Rasulullah s bersabda:
“Dahulu aku melarang kalian dari ziarah kubur,
akan tetapi sekarang berziarahlah, karena
sesungguhnya hati mejadi lembut, dan mata
mengeluarkan air mata, dan ia adalah peringatan
terhadap hari kiamat.” (Al-Hakim dan lain-lain,
shahih).
Menangis karena Takut kepada Allah
31
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Menjadikan Akhirat sebagai Perhatian Utama.
Abdurrahman bin Utsman bin Affan s
meriwayatkan dari ayahnya yang berkata:
“Zaid bin Tsabit meninggalkan Marwan tengah hari.
Aku berkata, “Tidak ada yang membuat Marwan
menyuruhnya datang pada jam seperti ini kecuali
dia ingin bertanya mengenai sesuatu..” Aku
bertanya kepadanya (mengenai hal ini) lalu dia
menajwab: “Kami ditanyai mengenai perkaraperkara
yang kami pelajari dari Rasulullah s, aku
telah mendengar Rasulullah s bersabda: “Barangsiapa
yang menjadikan dunia ini sebagai tujuannya,
Allah akan mencerai-beraikan urusannya baginya.
Dia akan mendatangkan kemiskinan dihadapannya,
dan tidak ada yang datang kepadanya dari dunia
kecuali apa yang telah Allah tulis baginya.
Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai
tujuannya, Allah akan mengumpulkan urusannya,
memberinya kekayaan hati dan dunia akan datang
kepadanya dengan enggan.” (Ibnu Majah, Ibnu
Hibban).
Dari Abdullah yang mengatakan bahwa ia
mendengarkan Rasulullah s bersabda:
![;!3 +9 !"#$ ![D ")&FP +9 ]8 \E9 g0!E! R'4
U !"#$ =! + ; 0 U !g0!E! "
X=') 8
K$9 3 8 Br
Menangis karena Takut kepada Allah
32
http://www.raudhatulmuhibbin.org
"Barangsiapa menjadikan cita-citanya untuk
menggapai akhirat, maka Allah akan mencukupkan
baginya dunianya. Dan barangsiapa cita-citanya
hanya untuk mencari dunia, maka Allah tidak
peduli di lembah mana dia binasa." (HR Ibnu
Majah, dan lain-lain).
Dari Abu Hurairah zyang berkata bahwa
Rasulullah s berabda:
Q$ )3=' s&D) g3P
!"=!? !"#$ ,0,(
$t!b u.Y !^Q$ R'D) + /68 u&(U !?8 5]%v u.Y
u& ( U ?! + 8
“Allah berfirman: “Wahai anak Adam, sibukkanlah
dirimu untuk beribadah kepada-Ku, dan aku akan
memenui dadamu dengan kekayaan dan menyingkirkan
kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak
melakukannya Aku akan memenuhi dadamu
dengan kesibukan dan kelalaian dan Aku tidak akan
menyingkirkan kemiskinanmu.” (HR At-Tirmdzi,
Ibnu Majah, Ibnu Hibban, shahih).
Menangis karena Takut kepada Allah
33
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Merenungkan Keagungan Al-Qur’an
Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:
,D7 cS0,$,7 5$< g /P&,( /8&!
$U
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quraan ataukah hati mereka terkunci?” (QS
Muhammad [47] : 24)
Mentadaburi Al-Qur’an adalah salah satu cara
terkuat untuk mencapai keadaan menagis. Penting
bagi seseorang untuk memiliki ketertarikan khusus
terhadap tafsir Al-Qur’an, secara terus-menerus
mencari bantuan dari para ulama dan ahli tafsir
sebanyak mungkin. Bacalah Al-Qur’an seolah-olah
ia diturunkan kepadamu, sebagaimana sebagian
ulama berkata. Contohnya telah tsabit dari Aisyah
c ketika dia berkata:
“Seorang laki-laki duduk di hadapan Rasulullah s
dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya
memiliki dua orang budak mereka mendustai dan
mengkhianati saya, mereka juga membangkang
terhadap (perintah) saya, lalu saya umpat dan saya
pukul mereka apakah saya berdosa kepada mereka?
beliau menjawab "Pengkhianatan, pembangkangan,
dan kedustaan mereka terhadapmu, juga hukumanmu
atas mereka, semua itu ada perhitungannya.
Jika hukumanmu sebanding dengan kesalahan
mereka, maka impaslah urusanmu dengannya. Tapi
jika hukumanmu lebih ringan dibanding kesalahan
Menangis karena Takut kepada Allah
34
http://www.raudhatulmuhibbin.org
mereka, maka kamu mendapat keutamaan. Namun
jika hukuman yang kamu timpakan kepada mereka
lebih berat dibanding kesalahan mereka, maka
merekalah yang akan mendapat keutamaan darimu
sebagai qishash." ia berkata; lalu menyesallah lelaki
itu kemudian ia menangis dan berteriak lalu
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Tidakkah engkau membaca kitab Allah:
M;b VwD !+$x!) $U j ;( g0; y( z 0 E O! {
8“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada
hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang
barang sedikitpun.” (QS Al-Anbiyaa [21] : 47)
Laki-laki itu berkata: “Wahai Rasulullah, demi
Allah, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi saya
kecuali dengan memerdekakan mereka. Karena itu
saksikanlah bahwa mereka semua saya merdekakan."
(Sunan At-Tirmidzi).
Ibnu Uyainah berkata:
“Ketika Muhammad bin al-Munkadir menjelang
ajal, dia menjadi gelisah dan khawatir, maka
mereka memanggil Abi Hazim. Ketika dia (Abi
Hazim) tiba, Ibnu Al-Munkadir berkata kepadanya:
“Sesungguhnya Allah telah berfirman: “Dan jelaslah
bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah
mereka perkirakan.” (QS Az-Zumar [39] : 47). Dan
saya takut apa yang tidak saya pikirkan akan
muncul dihadapanku.” Keduanya kemudian
menangis. (Ibnu Abi Hatim).
Menangis karena Takut kepada Allah
35
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an dan Membaca Buku
tentang Tazkiyatun Nafs
Diantaranya adalah buku Az-Zuhud oleh Ibnu Al-
Mubarak, Az-Zuhud oleh Imam Ahmad, At-
Tuhfathul Iraqiyah fi Amal Al-Qalbiyah – Ibnu
Taimiyah; karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah: Tahdid
Mawidhatil Mu’minin Ihya Ulumuddin – Al-Qasimi.
Sungguh hal ini adalah cara yang efektif untuk
menjauhkan syaithan, melembutkan hati dan
mengucurkan air mata. Diriwayatkan bahwa
seorang laki-laki mengadu kepada Hasan akan
kerasnya hatinya. Maka beliau berkata, “Dekatkanlah
ia untuk berdzikir kepada Allah,” dan beliau
juga berkata: “Majelis dzikir memberi kehidupan
pada ilmu, dan menghadirkan khusyu di hati.
Berdzikir kepada Allah menghidupkan hati yang
mati, seperti bumi mati yang dihidupkan dengan
hujan.”
Memohon Ampun dan Menghisab Diri Sendiri
Tidak diragukan lagi bahwa memohon ampun
kepada Allah memiliki pengaruh yang besar dalam
mensucikan dan membersihkan hati. Demikian juga
meningkatkan kekuatan dan keteguhan hati.
Semakin ikhlas seseorang dalam memohon ampun,
semakin khusyu yang dirasakan, dan hati seseorang
semakin lembut.
Menangis karena Takut kepada Allah
36
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Dalam meningkatkan permohonan ampun kepada
Allah – sebagaimana yang dilakukan oleh
Rasulullah s - seseorang peerlu untuk menghisab
dirinya sendiri dan mengingat dosa-dosanya,
sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur’an”
it X 7 VwD &,x%8 "#$ 0,() 0!% P 2 #
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat);” (QS Al-Hijr [59] : 18)
Allah telah memerintahkan kita untuk memperhatikan
diri kita sendiri, mengerjakan amal shalih dan
bersiap-siap untuk Hari Kiamat. Allah Ta’ala
berfirman di dalam Al-Qur’an:
j 0#$ w D %
+! f 7, 8
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat
menyesali (dirinya sendiri)” (QS Al-Qiyamah [75] 2)
Ikrimah berkata dalam penjelasan ayat yang mulia
ini: Yaitu menyalahkan diri sendiri atas kebaikan
atau keburukan, apakah engkau telah mengerjakannya
atau belum.’ Sa’id bin Jubair berkata: ‘Yakni
menyalahkan diri sendiri ketika melakukan
kebaikan atau keburukan.’ Mujahid berkata:
‘Menyesali apa yang telah berlalu dan menyalahkan
diri sendiri karenanya.” (lihat tafsir Ibnu Katsir).
Menangis karena Takut kepada Allah
37
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
/ }! 1 Rc =4 X ) V< 7 "!Q "!
0!:, Z& | E! #/6
"D 5$< & Sc
2, "!
0!:, Z& & 4 D #/68 ";$< O (
"D ~ 0 U [ ;
Sc b 0
! 7 2 G 9 "
(U
“Seorang Mu’min melihat dosa-dosanya seolah-olah
dia duduk dibawa sebuah gunung yang dia takut
gunung tersebut akan jatuh menimpanya,
sedangkan orang yang berdosa menganggap dosadosanya
seperti seekor lalat yang hinggap di
hidungnya dan dia melakukan ini.” Berkata Abu
Syihab (menerangkan perkataan Abu Mas’ud ‘dia
melakukan ini’) “Menepiskan tangan ke hidungnya”
(HR Bukhari)
Diriwayatkan bahwa Umar bin Khathab z
berkata:
“Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab, dnn
timbanglah dirimu sebelum engkau ditimbang.”
(Diriwaytkan oleh At-Tirmdizi dalam bentuk
tamridh, lihat Tufathul Ahwadhi hadirs no. 2577).
Diriwayatkan bahwa Maimun bin Mihran berkata:
“Seorang hamba bukanlah seorang muttaqin (orang
yang bertakwa kepada Allah) sampai dia menghisab
dirinya lebih keras dan terperinci daripada
menghisab rekannya, mereka menghisab diri
Menangis karena Takut kepada Allah
38
http://www.raudhatulmuhibbin.org
mereka setiap selesai mengerjakan sesuatu.” (At-
Tirmidzi, juga dalam bentuk tamridh, lihat Tufathul
Ahwadhi hadits no. 2557)
Selanjutnya:
“Orang Mukmin bersungguh-sungguh menghisab
dirinya karena Allah. Karena semakin ringan
perhitungan seseorang yang menghisab dirinya di
dunia, maka sungguh lebih sukar perhitungan di
Hari Kiamat bagi orang-orang yang tidak
menghisab diri mereka di dunia.” (disinbatkan
kepada Hasan)
Berhati-hatilah terhadap dosa-dosa kecil, karena
Rasulullah s bersabda:
a@> U 3i 8 N
U 0, gc0 ( S 0!2 ^ & #( !8 + , 6
#/68 + ! ) =F! 0>! { 5 3i 0'!
: a@4 8 3i 0'!
:
"!G $ )! =! Y
2 F | ! 5 S 0!2 ^ & #( !
“Sesungguhnya perumpamaan orang yang melakukan
dosa-dosa kecil adalah seperti suatu kaum yang
menuruni lembah. Salah seorang dari mereka
membawa ranting, dan seorang yang lain membawa
ranting, dan seorang yang lain, dan seorang yang
lain, sampai mereka mengumpulkan ranting yang
cukup untuk membuat api untuk memasak
makanan mereka. Ini seperti dosa-dosa kecil,
Menangis karena Takut kepada Allah
39
http://www.raudhatulmuhibbin.org
karena kumpulan dosa-dosa kecil akan cukup untuk
menghancurkan kalian.” (HR Ahmad dan lainnya).
Menyempurnakan Shalat
Diriwayatkan oleh Abu Ayyub yang berkata,
“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah s dan
berkata, “Ajarkanlah aku perkataan yang paling
singkat.” Beliau s bersabda:
“Ketika engkau berdiri dalam shalat, shalatlah
seolah engkau mengucapkan selamat tinggal
(kepada dunia) dan jangan mengucapkan kata-kata
yang engkau harus memintakan ampun karenanya,
dan janganlah mengharapkan apa yang dimiliki
oleh manusia.” (HR Ibnu Majah, Ahmad, Abi
Nu’aim dalam Al-Hilyah – hasan).
Shalat yang sempurna adalah shalatnya orang yang
shalat seolah-olah dia akan meninggalkan dunia
dan keindahannya, dan mengingat mati, sehingga
melembutkan hati dan membuat mata menangis.
Membuat Dirimu Menangis
Ketahuilah bahwa membuat dirimu menangis
pahalanya lebih sedikit daripada sungguh-sungguh
menangis. Namun ini adalah jalan untuk
mendatangkan tangisan, karena seseorang yang
Menangis karena Takut kepada Allah
40
http://www.raudhatulmuhibbin.org
berusaha untuk menangis adalah termasuk orangorang
yang berusaha keras dan melawwan
nafsunya, dan menghisab diri mereka sendiri. Dan
berusaha untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala.
Allah berfirman:
%$=!?! + ! % % %;U 8! 9 4 2 #8
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS
Al-Anbiyaa [29] : 69)
Maka barangsiapa yang bersungguh-sungguh
membuat dirinya menangis, maka Allah akan
menunjukinya pada tangisan ikhlas dan memberikan
kebahagiaan dengan mencapainya.
Dari Anas z yang meriwayatkan bahwa dia
mendengar Nabi s bersabda:
“Wahai manusia, menangislah, bila kamu tidak
dapat menangis, buatlah dirimu menangis.
Sesungguhnya penduduk Neraka akan menangis
sampai air mata mengalir ke pipinya seperti anak
sungai hingga air matanya kering dan
mengeluarkan darah. Mata mereka akan ditutupi
nanah.”
Maka renungkanlah cara Rasulullah s memerintahkan
kita untuk menangis atau membuat
diri kita menangis. Beliau s juga menjelaskan
Menangis karena Takut kepada Allah
41
http://www.raudhatulmuhibbin.org
tangisan penduduk Neraka, yakni air mata akan
mengalir ke pipi dan wajahnya seperti aliran anak
sungai sampai kering dan kemudian mengalirkan
darah yang menyebabkan mata dipenuhi bisul.
Apa lagi yang anda inginkan setelah ini, wahai
hamba Allah, agar engkau dapat menangis? Karena
demi Allah itu adalah peringatan yang mendalam
dan serius, peringatan ini cukup untuk membuatmu
bertaubat dan kembali kepada Allah dan menangis.
Apakah engkau benar-benar terbebas dari apa yang
disebutkan di atas?
Apakah engkau terjamin (mendapatkan) keselamtan
dan Surga? Maka menangislah dan
tumpahkanlah air mata sekarang yang karenanya
engkau akan diberi pahala di (kehidupan) dunia,
sebelum engkau menangis darah dan tidak akan
diberi pahala di hari kemudian.
Jika engkau tidak menangis atau berusaha untuk
menangis, maka ketauhilah bahwa imanmu lemah,
dan dunia telah menguasaimu, dan engkau dalam
bahaya besar. Maka berlarilah kepada Allah,
peganglah kehidupan sebelum kematian,
bersegeralah kepada taubat yang sebenarnya,
kembali kepada Allah dan melakukan amal-amal
shalih.
Dari Ibnu Abi Mulaikah yang berkata, “Kami duduk
bersama Abdullah ibn Amr z di atas sebuah batu.
Menangis karena Takut kepada Allah
42
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Dia berkata, “Menangislah, jika engkau tidak dapat
menangis maka buatlah dirimu menangis. Jika saja
engkau mengetahui, engkau akan shalat sampai
punggungmu patah dan menangis sampai engkau
kehilangan suaramu.” (At-Targhib wa at-Tarhib:
Al-Hakim meriwayatkannya secara marfu’ dan
berkata, “hadits ini shahih berdasarkan syaratsyaratnya.”
Disepakati oleh Adz-Dzahabi dan hal itu
sebagaimana yang dikatakannya. Diriwayatkan
oleh Ibnu Mubaraq dalam bentuk mauquf)
Dalam kisah tawanan Badar, Ibnu Abbas z
berkata, “Ketika para tawanan Badar dirantai,
Rasulullah s bertanya kepada Abu Bakar dan Umar
c, “Apa yang akan dilakukan dengan para
tawanan ini?” Abu Bakar berkata, “Wahai Nabi
Allah, mereka adalah kerabat kita. Menurutku
engaku meminta tebusan bagi mereka, dan itu akan
menjadi kekuatan bagi kita atas orang-orang kafir.
Mungkin Allah akan menunjuki mereka kepada
Islam.” Rasulullah kemudian berkata, “Bagaimana
menurutmu wahai Ibnul Khathab?” Saya (Umar)
berkata. “Tidak demi Allah, saya tidak sependapat
dengan Abu Bakar. Menurutku biarkan kami
memenggal leher mereka. Maka biarkan Ali
membunuh Aqil dan biarkan aku mebunuh fulan
(kerabat Umar). Sesungguhnya mereka adalah para
pemimpin dan pemuka orang-orang kafir.”
Rasulullah s menyetujui apa yang dikatakan Abu
Bakar bertentangan dengan apa yang aku katakan.
Keesokan harinya ketika aku datang. Aku
mendapati Rasulullah s dan Abu Bakar zduduk
bersama dan menangis. Aku berkata: “Ya
Menangis karena Takut kepada Allah
43
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Rasulullah, tolong beritahukan kepadaku apa yang
menyebabkan engkau dan sahabatmu menangis?
Jika patut aku memangis maka aku akan menangis
pula, dan jika tidak maka aku akan berusaha
menangis karena tangisan kalian berdua.” Nabi s
berkata, “terhadap hal yang yang diatawarkan
oleh para sahabatmu, yaitu agar mengambil
tebusan karena telah diperlihatkan kepadaku
siksaan mereka lebih dekat dari pohon ini.” Allah
telah menurunkan ayat di dalam Al-Qur’an:
.@€ U 1! 5 Z&? !" /0,G / �=% /
V+;G V < "!m$8 h& F ‚ ! & ! "!m$8 ; & < / 8! & )!
VS2< +!)2F E;U +,GE T=? "m$ B VS C0#
"m$ #/6 "m$ 0(,)8 =B;I C ƒ + !E%v E 0$,G, U V+;x <
V+; . V.0D,v
“Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai
tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya
di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda
duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala)
akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. Kalau sekiranya tidak ada
ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya
kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan
yang kamu ambil. Maka makanlah dari sebagian
rampasan perang yang telah kamu ambil itu,
sebagai makanan yang halal lagi baik, dan
Menangis karena Takut kepada Allah
44
http://www.raudhatulmuhibbin.org
bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-
Anfal [8] : 67-68)
Maka Allah menjadikan ghanimah halal bagi
mereka.” (Muslim)
Memperhatikan Nasihat
Terdapat banyak nash berkenaan dengan hal ini, di
antaranya adalah hadits dari Al-Irbad bin Sariyah
z yang terdahulu yang berkata, “Rasulullah s
pernah menasihati kami dengan nasihat yang
menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.”
Disebutkan dalam al-Lata’if al-Ma’arif bahwa
nasihat itu laksana cemeti yang mencambuk dan
mempengaruhi hati seperti cambukan mempengaruhi
tubuh. Setelah cambukan berhenti,
pengaruhnya akan berhenti, sama sebagaimana
keadaannya ketika seseorang dicambuk. Namun
pengaruh sakitnya tergantung kekuatan cambukan.
Maka kapan pun seseorang dicambuk dengan
kekuatan besar, sakitnya tetap terasa dalam jangka
waktu yang lebih lama.
Setelah mendengarkan nasihat dalam sebuah
meajelis, banyak dari para Salaf bangkit dengan
perasaan damai, tentram dan martabat akan naik
atas mereka, sebagian dari mereka tidak dapat
makan setelahnya, sedangkan yang lain akan
Menangis karena Takut kepada Allah
45
http://www.raudhatulmuhibbin.org
berbuat sesuai dengan apa yang telah mereka
dengarkan untuk beberapa waktu.
Ketika Al-Hasan keluar kepada manusia, dia seperti
seseorang yang dapat melihat neraka dengan
matanya sendiri, dan kemudian mengabarkan
kepada orang lain mengenainya. Dan orang-orang
akan meninggalkannya dengan memandang bahwa
dunia ini tidak berharga.
Sufyan at-Tsauri biasa menemukan penghiburan
dari dunia ini dalam majelisnya.
Ahmad, sedemikian sehingga tidak disebutkan
tentang dunia di dalam majelisnya atau di tengah
kehadirannya.
Sebagian para Salaf berkata:
“Nasihat hanya bermanfaat bilamana ia datang dari
hati, maka ia akan menyentuh hati. Adapun nasihat
yang datang dari lisan, maka sesungguhnya ia akan
masuk ke telinga yang satu dan keluar melalui
telinga yang lain.”
Mensucikan Hati dari Debu dan Kotoran Kebencian,
Hasad dan Tipu Daya.
Sungguh perkara-perkara ini memiliki pengaruh
yang besar untuk mendatangkan tangisan dan
sebaliknya menghalangi dan merintanginya.
Menangis karena Takut kepada Allah
46
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Meningkatkan Amalan Nawafil (amalan sunnah)
Dari Abu Hurairah zyang berkata bahwa ia
mendengar Raulullah s berkata:
“Allah berfirman: "Barangsiapa memusuhi wali
(orang kecintaan)-Ku, maka Aku menyatakan
perang kepadanya. Dan tidaklah seseorang
hambaKu itu mendekat pada-Ku dengan sesuatu
yang paling Aku cintai dari apa yang telah Aku
wajibkan kepadanya, dan selama hamba-Ku masih
terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan
mengerjakan hal-hal Sunnah sehingga Aku
mencitainya. Maka apabila Aku telah mencintainya,
maka Aku akan menjadi telinganya yang ia gunakan
untuk mendengar, sebagai matanya yang ia
gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia
gunakan untuk mengambil dan sebagai kakinya
yang ia gunakan untuk berjalan. Andaikata ia
meminta sesuatu pada-Ku, maka Aku akan
memberinya dan jika memohonkan perlindungan
kepada-Ku, Aku akan melindunginya." (Riwayat
Bukhari)
Oleh karena itu tingkatkanlah amalan ibadah
nawafil semampu anda. Tingkatkanlah shalatmu,
puasa, zakat, haji, dan setiap amal kebajikan
semampu anda, sehingga Allah Ta’ala mencintaimu,
dan mengambulkan apa yang anda minta.
Menangis karena Takut kepada Allah
47
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Memandang Dunia tidak Berharga dan tidak Berarti
dan Menolaknya.
Sesungguhnya cinta kepada dunia ini adalah sebab
mengerasnya hati dan mengalihkan seseorang dari
jalan Allah. Menahan diri dan menolak perkara
dunia akan melembutkan hati, meningkatkan rasa
khusyu’ dan menyebabkan mata menangis.
Maka berhati-hatilah merasa terlalu nyaman
dengan dunia. Anda harus menolak dunia ini dan
menganggapnya tidak berarti semampumu, dan
bacalah buku-buku yang mendorongmu untuk
melakukannya (berkenaan dengan bab 54 dan 55
dari kitab Riyadush Shalihin).
Renungkanlah petunjuk Nabi s ketika menolak
dunia, renungkanlah kesulitan beliau dan kerasnya
gaya hidup yang dialaminya berkenaan dengan
makanan, minuman, pakaian dan perabotan.
Diriwaytkan dari Aisyah x bahwa:
"Semenjak tiba di Madinah, keluarga Muhammad
tidak pernah merasa kenyang dari makanan
gandum hingga tiga malam berturut-turut sampai
beliau meninggal." (HR Bukhari Muslim)
Menangis karena Takut kepada Allah
48
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Dari Abu Hurairah z yang berkata:
“Nabi s meninggalkan dunia dan beliau tidak
pernah makan roti gandum hingga kenyang.” (HR
Bukhari).
Dari Aisyah x yang berkata bahwa:
“Keluarga Muhammad s tidak pernah kenyang
makan gandum selama dua hari berturut-turut
sampai wafatnya Nabi s.
Driwayatkan dari Urwah bahwa Aisyah x berkata
kepadanya:
"Wahai Urwah keponakanku, dulu kami pernah
melihat hilal hingga tiga kali hilal selama dua bulan,
sementara di rumah-rumah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidak ada yang menyalakan api.
Lalu aku bertanya: 'Wahai bibi, apa yang
menghidupi kalian? ' Aisyah menjawab: 'Al
Aswadaan, ' yaitu; kurma dan air. Hanya saja
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memiliki
tetangga-tetangga dari Anshar, mereka memiliki
kambing-kambing perahan. Mereka mengirimkan
sebagian susunya untuk Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu beliau memberi kami minum
dengan susu itu. “ (HR Bukhari Muslim)
Menangis karena Takut kepada Allah
49
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Dari Anas z yang berkata:
“Saya tidak pernah mengetahui Nabi s makan
raghif (sepotong roti utuh) sampai beliau
meninggal.” (HR Bukhari Muslim)
Dari Samak yang berkata ‘Saya mendengar an-
Nu’man bin Basyir berkata:
“Bukankah kalian makan dan minum semau kalian?
Aku dulu melihat Nabi kalian Shallallahu 'alaihi wa
Salam tidak memiliki kurma paling jelek (sekali
pun) untuk mengisi perut.” (HR Muslim)
Dari Aisyah x yang berkata:
“Tempat tidur Rasulullah s terbuat dari kulit yang
dipenuhi serat.” (HR Muslim Bukhari)
Dari Abu Burdah yang berkata:
“Aisyah memperlihatkan kepada kami selembar
pakaian dan izar dan dia berkata bahwa Rasulullah
s meninggal ketika mengenakan keduanya.” (HR
Bukhari Muslim)
Dan terdapat banyak hadits mengenai hal ini
(silahkan merujuk pada Shahih Bukhari, Kitab
Makanan, Kitab Tazkiyatun Nafs, di bagian bagaimana
kehidupan Nabi s dan para sahabatnya.
Lihat juga Shahih Muslim, Kitab Zuhud dan
Melembutkan Hati, dan juga Riyadush Shalihin,
Bab 56).
Menangis karena Takut kepada Allah
50
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Abdullah Ibnu Umar z meriwaatkan bahwa:
“Rasulullah s memegang pundakku dan berkata,
“Hiduplah di dunia ini seperti orang asing yang atau
seorang pelintas.” Ibnu Umar berkata, “Jika engkau
hidup hingga malam jangan menunggu pagi hari.
Dan jika engkau hidup sampai pagi hari, jangan
menunggu sore hari Gunakanlah kesehatanmu
untuk sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.”
(HR Bukhari).
Maka bersegeralah wahai sadara saudariku, hidup
bagaikan seorang asing atau pelintas jalan dalam
tingkah laku, adab, makanan, minuman, rumah,
dan segala sesuatu yang mampu anda lakukan. Kita
harus memperhatikan dan menunggu tempat
kediaman kita yang sesungguhnya (Surga). Oleh
karena itu hendaknya kita tidak menunggu akan
hidup hingga pagi hari jika kita hidup di malam hari
dan demikian juga kita tidak menunggu untuk
hidup hingga malam jika kita hidup di pagi hari.
Karenanya kita tidak boleh meninggalkan taubat,
kembali kepada Allah dan memenuhi hak-hak-Nya
yang dibebankan kepada kita atau bahkan
melakukan amal kebajikan.
Kita harus mengarahkan diri kita (dalam
keseharian) seolah kita dapat melihat Hari Kiamat
dengan mata kepala sendiri. Kita harus memanfaatkan
kesehatan kita sebelum sakitnya dan
memanfaatkan kesehatan kita dalam menegerjakan
amal ketaatan sebagaimana menjadikan yang
terbaik bagi hidup kita sehingga, kita dapat
Menangis karena Takut kepada Allah
51
http://www.raudhatulmuhibbin.org
diselamatkan dari kengerian saat kematian. Apakah
orang asing yang jauh dari negeri, keluarga, anakanak
dan kaum dan kerabatnya akan bersungguhsungguh
membangun istana di negeri asing? Atau
apakah seorang pelintas jalan tinggal di jalan
buntu?
Dan anda, semoga Allah merahmatimu, adalah
seorang asing di dunia ini, jauh dari rumah di
Surga, jauh dari pasangan hidup dan anak-anakmu
di sana. Dan itu hanya jika anda adalah penduduk
Surga. Dan bagaimana jika anda bukanlah dari
penduduk Surga, tidak ada keluarga tidak juga
anak-anak, namun yang menunggumu adalah azab
dan keburukan ghaib yang menunggumu?
Maka berhati-hatilah dari kehidpan yang penuh
dengan kemudahan dan kesenangan, sebagaimana
Rasulullah s bersabda:
“Waspadalah dari kehiduupan yang penuh dengan
kesenangan, karena sesungguhnya hamba-hamba
Allah yang sebenarnya bukanlah orang-orang yang
hidup dalam kesenangan.” (HR Ahmad, Abu Nu’aim
dalam al-Hilyah)
Cukuplah bagimu al-Badzadza, sebagaimana Nabi
s bersabda:
“Al-Badzadzah adalah sebagian dari iman.” (HR
Ibnu Majah, shahih). Dan al-Badzadza berarti
hidup sederhana.
Menangis karena Takut kepada Allah
52
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Mengasihi anak yatim, menolongnya, membelai
kepalanya dan memberinya makan.
Dari Abu Darda zyang berkata: “Seorang laki-laki
datang mengadu kepada Rasulullah akan kerasnya
hatinya. Beliau s bersabda:
“Apakah engkau ingin melembutkan hatimu? Dan
memdapatkan keinginanmu? Jika begitu sayangilah
anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah mereka
makan dari makananmu. Dengan begitu engkau
akan melembutkan hatimu dan mendapatkan
keinginanmu.” (HR Ath-Thabrani dalam Al-Kabir).
Mengurangi Tertawa
Dari Abu Hurairah z yang meriwayatkan bahwa
Rasulullah s berkata:
“Janganlah terlalu banyak tertawa, karena banyak
tertawa mematikan hati.” (HR Ibnu Majah dan
lainnya, shahih)
Menangis karena Takut kepada Allah
53
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Merasa Khawatir bahwa Amalan Tidak akan Diterima
Aisyah x berkata: “Saya bertanya kepada
Rasulullah mengenai ayat ini:
lj$48 +!!
0,$,78 0)P /0)!| ! 2 #8
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah
mereka berikan, dengan hati yang takut…” (QS al-
Mu’minun [23] : 60)
“Apakah mereka orang-orang yang berzina, mencuri
dan minum khamar?” Rasulullah R menjawab:
“Bukan, wahai puteri Abu Bakar, mereka adalah
orang-orang yang berpuasa, membayar zakat, dan
shalat sedangkan hati mereka takut amalan mereka
tidak diterima.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah;
hasan)
Menangis karena Takut kepada Allah
54
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Beberapa sikap dan perkataan yang diriwayatkan
mengenai Menangis karena Takut kepada Allah dan
Mengenai Kengerian dan Peringatan terhadap Hari
Kiamat
[Dinukil dari Hilyah al-Aulia] dari Ja’far ibn Burqan
yang berkata: ‘Saya mengetahui bahwa Salman al-
Farisi biasa berkata:
“Tiga hal yang membuatku tertawa dan tiga hal
yang membuatku menangis. Aku tertawa terhadap
orang yang mengharapkan dunia sedangkan
kematian mengejarnya; kepada orang yang
melalaikan (Tuhannya) sedangkan Dia tidak lalai
darinya, seseorang yang tertawa terbahak-bahak,
sedangkan dia tidak mengetahui apakah dia
membuat Tuhannya ridha atau membuat-Nya
murka. Tiga hal yang membuatku menagis:
Berpissh dari Muhammad s yang tercinta dan para
sahabatnya; kengerian pada saat kematian, dan
berdiri di hadapan Rabbul alamin sedangkan aku
tidak mengetahui apakah aku akan dimasukkan ke
dalam Neraka atau Surga.”
Sufyan ats-Tsauri meriwayatkan bahwa Abu Dzar
al-Ghifari sedang bersama al-Ka’b ketika dia
berkata:
“Wahai manusia, Aku Jundub al-Ghifari, bersegeralah
kepada saudaramu yang penyayang yang
memberikan nasihat.” Orang-orang berkumpul
mengelilinginya, dan dia berkata: “Tidakkah kalian
Menangis karena Takut kepada Allah
55
http://www.raudhatulmuhibbin.org
mengetahui bahwa jika seseorang dari kalian
hendak bersafar maka dia menyiapkan perbekalan
yang dapat memudahkan perjalannya dan
memungkinkan dia mencapai tujuannya?” Mereka
menjawab: “Tentu saja.” Maka dia berkata.
“Perjalanan menuju akhirat lebih panjang daripada
(perjalanan) apapun yang hendak kalian laksanakan,
maka ambillah apa-apa yang akan memudahkan
perjalananmu.” Mereka bertanya, “Apa itu yang
dapat memudahkan perjalanan kami?” Dia menjawab:
“Berhajilah untuk kengerian-kengerian yang
akan terjadi, berpuasalah pada hari yang sangat
panas, untuk lamanya hari kiamat, shalatlah dua
raka’at di kegelapan malam untuk kesunyian dan
dinginnya kuburan, berkatalah yang baik atau
tahanlah diri dari perkataan yang buruk untuk
berdiri pada hari yang agung, dan berinfaklah
dengan hartamu agar engkau diselamatkan dari
musibah dan fitnah.”
“Jadikanlah di dunia dua majelis, majelis yang
mencari akhirat, dan majelis yang mencari yang
halal. Jenis majelis yang ketiga akan membahayakanmu
dan tidak memberimu manfaat,
karena itu janganlah menginginkannya.”
“Jadikanlah hartamu menjadi dua dirham, satu
dirham engkau nafkahkan untuk keluargamu, dan
satu dirmah engkau nafkahkan untuk akhiratmu.
Jenis dirham yang ketiga akan membahayakanmu
dan tidak memberimu manfaat, karena itu
janganlah kamu menginginkannya.”
Menangis karena Takut kepada Allah
56
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Diriwayatkan dari Salan ibn Abi Mut’i yang berkata:
“Sekendi air dibawakan kepada al-Hasan untuk
berbuka puasa, namun ketika dia mendekatkan ke
mulutnya, dia pun menangis dan berkata: “Aku
teringat permintaan penduduk neraka ‘Limpahkanlah
kepada kami sedikit air…’ dan aku mengingat
apa yang dijawab oleh mereka, ‘Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan keduanya itu atas
orang-orang kafir,’ (QS al-A’raaf [7] : 50)
Al-Hasan berkata:
“Sesungguhnya hidupmu dalam waktu yang terbatas,
dan amalanmu telah tertutup, dan maut
berada di lehermu dan neraka di hadapanmu dan
Demi Allah apapun yang kalian lihat akan berlalu.
Maka nantikanlah ketetapan Allah siang dan malam
dan hendaknya seseorang melihat apa yang telah
dipersiapkannya bagi dirinya sendiri.”
Dia juga berkata:
“Wahai anak Adam! Sesungguhnya engkau tidak
lain melainkan sekumpulan hari, Tatkala satu hari
berlalu, sebagian dari dirimu pun berlalu.”
Dia juga berkata:
“Selayknya bagi seseorang mengetahui bahwa
kematian adalah tempat perhentiannya, kiamat
adalah tempat yang dijanjikan, dan berdiri di
hadapan Allah Ta’ala adalah tempat pertemuannya,
dan kesedihannya berlanjut.”
Menangis karena Takut kepada Allah
57
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Tsabit al-Banani berkata:
“Kami mengikuti penguburan dan kami tidak
melihat sesuatu melainkan orang-orang menutupi
wajah-wajah mereka sambil menangis, atau
menutupi wajah-wajah mereka sambil merenung.”
Sufyan ibn Uyainah berkata bahwa Ibrahim an-
Nakha’i berkata:
“Aku membayangkan diriku berada di dalam neraka
dengan rantai besi dan jilatan api, makan dari buah
Zaqqum, dan minum dari Zamharir, maka aku pun
berkata, “Wahai jiwaku, apa yang engkau
inginkan?” Dia menjawab, “Kembali ke dunia dan
mengerjakan amal shalih yang dengannya aku akan
diselamatkan dari azab.” Aku juga membayangkan
berada di dalam Surga dengan para bidadari yang
berpakaian sutera dengan sulaman emas. Aku
berkata, “Wahai jiwaku, apa yang engkau
inginkan?” Dia menjawab, “Kembali ke dunia dan
mengerjakan amal shalih yang dengannya akan
menjadikan nikmat ini bertambah.” Maka aku
katakan kepada diriku, “Engkau berada di dunia
dan (dikelilingi oleh) cita-cita.”
Dari Bukair atau Abu Bukair bahwa Ibrahim at-
Taimi berkata,
“Hendaknya merasa khawatir orang yang tidak
merasakan kesedihan dan duka cita akan menjadi
penduduk neraka, karena penduduk Surga akan
berkata:
Menangis karena Takut kepada Allah
58
http://www.raudhatulmuhibbin.org
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan
duka cita dari kami.” (QS Al-Fatir [35] : 34)
Dn selayaknya bagi seseorang yang tidak takut
(kepada azab Allah) merasa khwatir tidak termasuk
dalam salah satu penduduk Surga, karena mereka
akan berkata:
"Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di
tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan
diazab)" (QS Atj-Thur [52] : 26)
Zakariyya al-Abdi meriwayatkan tentang Ibrahim
an-Nakha’i bahwa dia menangis ketika sakitnya dan
orang-orang berkata kepadanya, “Wahai Abu
Imran, apa yang membuatmu menangis?”
Dia menjawab: “Bagaimana aku tidak menangis
sedangkan aku menunggu utusan dari Tuhanku
untuk mengabarkan kepadaku apakah ini atau itu
(yakni Surga atau Neraka)?”
Hisyam ibn Hassan berkata, “Ketika dikatakan
kepada Muhammad ibn Wasi, “Dalam keadaan apa
engkau bangun, wahai Abu Abdullah?” Dia
menjawab, “Apa yang dipikirkan tentang seorang
laki-laki yang melangkah mendekat pada hari
kiamat hari demi hari.”
jjj