Mengenal Yahudi
Istilah “Yahudi (Judaism)” berasal dari kata Yahuda (Judah), salah satu dari dua belas anak
Ya’qub. Setelah kematian Sulaiman, bangsa Israel terbagi menjadi dua : Kerajaan Yahuda dan
Kerajaan Israel. Pada abad VI SM Kerajaan Israel ditaklukkan oleh Assiria dan penduduknya
diusir. Sehingga, bangsa Israel yang tersisa hanyalah yang berada di Kerajaan Yahuda. Mereka
inilah yang kemudian dikenal sebagai Yahudi.
Siapa Yang Disebut Sebagai Seorang Yahudi ?
Bagi Golongan Tradisional (Konservatif dan Orthodoks), seorang Yahudi ialah setiap orang yang
ibunya adalah seorang Yahudi (matrilineal) atau setiap orang yang telah melalui proses
konversi resmi untuk menjadi Yahudi. Bagi mereka, Yahudi sebetulnya lebih merupakan sebuah
kebangsaan daripada sebuah agama. Akan tetapi bagi Golongan Reformasi, seseorang
dianggap Yahudi jika salah satu dari kedua orangtuanya adalah Yahudi dan yang bersangkutan
menganut paham Yahudi. Sehingga seorang anak dari ayah yang Kristen dan ibu yang Yahudi,
sementara anak itu tidak menganut paham Yahudi, maka anak itu adalah Yahudi menurut
Golongan Tradisional tetapi anak itu bukan Yahudi menurut Golongan Reformasi.
Sekte-sekte Yahudi
Dahulu kala, tanah Yahudi dikuasai oleh Yunani. Setelah itu terjadilah perang selama 25 tahun
antara Yunani dan Yahudi. Selama itu, Yahudi masih satu. Tetapi usai perang, mereka terpecah
menjadi tiga : Essenes, Sadducees (Sadduqiyah), Pharisees (Fariisiyyah).
· Essenes merupakan sekte yang asketis, mistis, sangat ketat, dan memisahkan diri dari
masyarakat.
· Sadduqiyah merupakan sekte yang mengadopsi unsur-unsur Hellenik kedalam ajaran
mereka. Mereka hanya mempercayai Taurat Tertulis dan tidak percaya pada Taurat
Lisan. Mereka juga mengingkari Kebangkitan, Hisab, Surga, Neraka, Malaikat, dan
kedatangan Nabi Isa.
· Adapun Farisiyyah mempercayai baik Taurat Tertulis maupun Taurat Lisan, dan bahwa
keduanya bisa direinterpretasi oleh para rabbi. Para rabbi mereka tidak boleh menikah.
· Setelah Judea dikuasai oleh Roma dan timbul konflik dengan mereka, muncullah sekte
keempat yaitu Zealots. Mereka menyerukan perang terhadap Roma dan bahwa bunuh
diri lebih baik daripada ditawan oleh Roma. Ensiklopedia WAMY menyebutnya sebagai
Muta’asshibun (Fanatis) dan Saffaakiin (Yang Gemar Berperang dan Menumpahkan
Darah).
Dalam perjalanannya, diantara sekte-sekte diatas, hanya Farisiyah saja yang bisa tetap eksis.
Pada abad IX, muncul sekte baru yang bernama Al-Qurraa-uun (Karaites, Literalis). Mereka
tidak mempercayai Taurat Lisan dan juga interpretasi para rabbi atas Taurat Tertulis. Sehingga,
mereka berbeda dalam banyak hal dengan sekte yang menganggap absah interpretasi para
rabbi (sering diistilahkan dengan Golongan Rabbaniyyah). Diantara perbedaan itu ialah
mengenai bebarapa aturan Hari Sabbat : Qurra-iyyah berpendapat bahwa selama Hari Sabbat
tidak boleh menyalakan api di rumah (jadi rumah dibiarkan gelap) sedangkan Rabbaniyah
memperbolehkan. Demikian pula Qurra-iyyah berpendapat bahwa selama Hari Sabbat tidak
boleh berhubungan seks. Sebaliknya menurut Rabbaniyah Hari Sabbat adalah hari yang paling
baik dan paling nikmat untuk melakukan hubungan seksual. Sekarang ini, Qurraiyah
merupakan golongan yang sangat minoritas.
Disamping keempat sekte diatas, Ensiklopedia WAMY juga menyebut sekte-sekte yang lain :
Sekte Para Penulis dan Penghapus (Al-Katabah wa Al-Nassaakh), Saamiriyyuun, dan Sabaiyyah.
Yahudi di Amerika Serikat
5 dari 15 juta Yahudi saat ini tinggal di Amerika Serikat. Disana terdapat tiga sekte besar :
Sekte Reformasi, Sekte Konservatif, dan Sekte Orthodoks. Disamping itu terdapat pula satu
sekte kecil yaitu Rekonstruksionis. Sekte Konservatif dan Orthodox dimasukkan kedalam Sekte
Tradisional. Adapun sekte Reformasi dan Rekonstruksionis dimasukkan kedalam sekte liberalis
atau modern.
· Sekte Othodox percaya bahwa Allah telah menurunkan seluruh Taurat (Tertulis dan
Lisan) kepada Musa di bukit Sinai.
· Sekte Reformasi tidak percaya bahwa Taurat ditulis oleh Allah. 42 % dari Yahudi
Amerika adalah sekte Reformasi.
· Sekte Konservatif menengahi ketegangan antara Sekte Orthodoks dan Sekte
Reformasi. Mereka percaya bahwa Taurat dari Allah, tetapi mengandung komponen
manusia.
· Sekte Rekonstruksionis berpendapat bahwa Yahudi merupakan suatu peradaban
keagamaan yang berkembang (evolving). Mereka tidak percaya terhadap Tuhan
Personal dan juga tidak percaya bahwa Tuhan telah memilih kaum Yahudi.
Yahudi di Israel
5 juta Yahudi tinggal di Israel. Satu-satunya sekte Yahudi yang resmi dan diakui di Israel
adalah Sekte Orthodoks.
Kitab-kitab Suci Mereka
1.Perjanjian Lama, merupakan kitab suci bagi Yahudi dan juga Nasrani. Perjanjian Lama
terbagi dua :
1.1.Taurat (Tertulis, Tanakh)
1.2.Kitab-kitab (Asfaar) Para Nabi (NEVI’IM), terbagi atas dua :
1.2.1.Asfaar Nabi-nabi Zaman Dahulu.
1.2.2.Asfaar Nabi-nabi Zaman Belakangan.
Disamping itu terdapat pula Kitaabaat (The Writings)
2.Ester dan Yahudet
3.Talmud (Taurat Lisan) : merupakan tafsir atau penjelasan atas Taurat Tertulis.
Keyakinan Yahudi tentang Tempat Suci Mereka
Pemeluk Yahudi meyakini di tempat berdirinya Mesjid Umar inilah di masa lalu berdiri Solomon
Temple atau Kuil Sulaiman, Bait Allah yang didirikan Raja Solomon di zaman keemasan
Kerajaan Israel, sekitar tiga ribu tahun yang lalu. Bangunan itu menurut mereka, dibangun di
tempat Abraham, nenek-moyang bangsa Israel hendak menyembelih putranya Ishak menuruti
perintah Tuhan.
Dinding sebelah barat kompleks Al Haram Al Sharief dianggap sebagai sisa peninggalan
terakhir kuil Sulaiman yang sudah musnah itu. Ke tempat inilah para pemeluk Yahudi dari
seluruh dunia datang berdoa dan meratap berhiba-hiba pada hari-hari tertentu dalam
mengenang kembali penghancuran terhadap kuil mereka. Sebab itulah dinding ini disebut
Dinding Ratapan.
Zionisme
Zionisme adalah gerakan yang bertujuan untuk mengembalikan kaum Yahudi ke tanah
kelahiran mereka dan juga mengembalikan kedaulatan Yahudi diatas Tanah Raya Israel.
Seluruh komponen Yahudi, baik kiri ataupun kanan, relijius ataupun sekuler, bahu membahu
dan bersatu dalam gerakan ini, untuk mewujudkan tujuan gerakan ini.
Theodor Herzl, bapak pendiri Zionisme, pernah mengusulkan Uganda, dan rencananya ini
dikenal dengan nama ‘Uganda Plan’. Kaum Zionis kemudian menjatuhkan pilihan mereka pada
Palestina. Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai ‘tanah air bersejarah bangsa Yahudi’,
dan bukan karena nilai relijius wilayah tersebut bagi mereka.
Pada Konferensi Biltmore pada tahun 1942, para pendukung Zionisme telah bersepakat dengan
komponen-komponen Yahudi yang awalnya menentang Zionisme, bahwa mereka semuanya
mendukung berdirinya Jewish Commonwealth (Negara Israel Raya).
Pada Perang Dunia Pertama, Yerusalem direbut tentara Inggris dari tangan Turki. Tahun 1948
imigran Yahudi dari Eropa memproklamasikan berdirinya negara Israel yang disusul serbuan
negara-negara Arab. Dalam perang itu Israel merebut pinggiran barat kota Yerusalem, sedang
Yerusalem Timur dimana kompleks Al Haram Al Sharief berada direbut pasukan elit Yordania,
Legiun Arab yang dipimpin para perwira Inggris. Tahun 1967, perang Arab-Israel berulang,
yang kali ini dimenangkan secara mutlak oleh Israel. Seluruh Palestina dan kota Yerusalem
termasuk kompleks Al Haram Al Sharief direbut tentara Israel.