Rangkuman Pengajian Qolbun
Salim Masjid Agung Al-Azhar 23 April 2001
Menggapai Ma'rifatullah
Bismillahirrahmaanirrahiim
Al-Waliyyu adalah salah satu asma Allah yang berarti Allah Maha Melindungi. Allah menciptakan ketegangan sebenarnya supaya kita menemukan perlindungannya. Allah pelindung bagi orang yang beriman, dengan menerangi dari kegelapan ke cahaya iman. Hal yang paling nikmat dari perlindungan Allah adalah diberi ketebalan iman. Pertolongan Allah dapat pula berupa menjauhkan dari apa yang kita inginkan karena Allah mengetahui hal itu akan menjauhkan kita daripada Allah. Perlindungan dari Allah adalah kita bisa menyikapi apapun yang terjadi dengan cara yang terbaik menurut Allah, inilah yang kita dambakan.
Orang yang paling beruntung dalam hidup ini adalah orang yang berhasil mengenal Allah. Semua kenikmatan itu kecil dibanding nikmat mengenal Allah. Orang yang tidak mengenal Allah akan yang selalu meributkan masa lah dunia sampai-sampai ia mengorbankan kemuliaannya, ia korbankan harga dirinya dan ketenangannya.
Orang yang bersungguh-sungguh kepada Allah, maka Allah akan bersungguh-sungguh kepadanya. Dalam Hadits Qudsi, Jika seorang hamba Allah mendekat sejengkal, maka Allah akan satu depak, jika kita sedepak, maka Allah satu hasta, kalau kita berjalan ke arah Allah, maka Allah akan memburu hambaNya dengan berlari-lari kecil.
Jadi kita semua berpeluang dekat dengan Allah. Syaratnya adalah Jihad atau bersungguh-sungguh kepada Allah. Sempurnakan sekecil apapun pengabdian kita kepada Allah, kalau kita tidak dapat berbuat yang besar, lakukan yang kecil tetapi sungguh-sungguh. Seperti shalat tepat waktu. Kerapian seharusnya dijaga ketika hendak shalat. Ketika masuk masjid cari shaf yang paling depan. Para sahabat Rasul SAW bahkan diriwayatkan berebut shaf terdepan.
Marilah kita dekati Allah dengan yang kecil-kecil dulu. Maka jangan dulu mengharapkan mengerjakan yang besar. Hal besar yang baik adalah rangkaian dari hal kecil yang baik. Sekecil apapun maka tetap akan sempurna perhitungannya oleh Allah.
Marilah perbaiki shalat dimulai dengan wudhu dengan nikmat. Dari wudhu sampai menjelang shalat berdzikirlah, mengingat Allah dan minta diberi kenikmatan shalat yang khusyu. Badan memakai wangi-wangian, kalau perlu bersiwak dahulu. Sempurnakanlah. Rasakan kenikmatan shalat. Untuk mengobrol 10 menit berlalu tanpa terasa, kenapa shalat di hadapan Allah tidak kita sempurnakan.
Keluar dari masjid berdesak-desakan dapat dijadikan amal dengan mendahulukan orang tua. Ketika kehilangan sandal beristigfar dan berbaik sangkalah, dengan begitu akan sempurna episode kehilangan sandal kita. Tidak ada posisi yang kebetulan dalam hidup ini, karena semua kejadian terjadi dengan perhitungan Allah yang Maha Sempurna. Ketika kita membayar uang ongkos bis kita kelebihan memberikan uang, lebih baik dikhlaskan saja, jangan sampai dongkol hati kita. Jangan sampai uang mencuri hati kita.
Asal kita ikhtiar dengan menyempurnakan setiap episode dengan apa yang ada, hasil akhirnya celaka atau tidak itu urusan Allah. Setiap langkah jadi amal untuk bekal mati.
Sebelum tidur berwudhu, baca Al-Qur’an walau cuma sepuluh ayat dan pamit dengan istri. Mati dalam tidur seperti ini, insya Allah mati dengan keadaan berdzikir. Bangun tidur bacalah doa, bergegaslah ke kamar mandi, bersyukur ketika dibangunkan oleh Allah di seperempat malam untuk shalat Tahajud. Doakan orang-orang sekeliling kita.
Berdzikirlah supaya engkau beruntung. Jangan sempatkan hati ini penuh kebencian. Setiap kita punya musuh kotorlah hati kita. Biar saja uang berkurang tapi hati tidak miskin. Tidak boleh ada yang mencuri hati ini.
Bonus dari pertemuan kita kali ini adalah mengenai citra islam yang dibuat oleh kalangan luar Islam, bahkan sekarang Amerika mencap Islam dengan citra melarat, miskin dan terbelakang. Istilah halal dalam Islam seperti jihad, jilbab dan poligami mendapatkan citra negatif. Jangan sampai kita kotor hati oleh istilah.
Setiap orang harus punya misi dakwah kesejukan. Jangan awali sesuatu dengan kebencian.
Walhamdulillahirobbil'alamiin.
(Aa Gym)***